Senin 21 Nov 2016 08:37 WIB

Ini Kontribusi Indonesia untuk Kerja Sama APEC

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito

REPUBLIKA.CO.ID,LIMA - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, pengembangan sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu pencapaian penting Bogor Goals. Bogor Goals merupakan komitmen perdagangan bebas dan terbuka untuk memperkuat intergrasi ekonomi di kawasan yang dicanangkan pada 1994, saat Indonesia menjadi Ketua APEC.

"APEC meyakini sumber daya manusia berkualitas yang terbentuk melalui pendidikan dan pelatihan, akan berdampak positif terhadap proses inovasi, serta pertumbuhan ekonomi dan sosial," ujar Enggartiasto, dalam sesi 4 APEC Ministrial Meeting AMM, Sabtu (18/11), di Lima, Peru.

Menurutnya, Indonesia senantiasa berkontribusi aktif dalam memajukan kerja sama APEC di bidang pengembangan sumber daya manusia. Kontribusi Indonesia antara lain dalam sharing best practices di bidang promosi ketenagakerjaan dan kewirausahaan, melakukan mobilitas pekerja antarnegara di kawasan, menyediakan kesempatan kerja sama dengan pihak swasta, serta membuka akses pendidikan.

Enggartiasto juga menggarisbawahi pentingnya mempertahankan kawasan APEC yang terbuka dan dinamis. Hal itu akan memberikan ruang bagi peningkatan ekspor dan pembangunan nasional.

Ia menekankan, pencapaian Bogor Goals dapat mencakup upaya untuk mengatasi pengembangan SDM yang terpisah-pisah. Dalam konteks ini, Enggartiasto menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mempromosikan perdagangan produk yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif melalui pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement