Senin 21 Nov 2016 10:42 WIB

Solusi Plt Gubernur DKI Tekan Harga Sembako di Kepulauan Seribu

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Bilal Ramadhan
Kepulauan Seribu
Foto: www.pulauseribujakarta.blogspot.com
Kepulauan Seribu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan sejak awal konsep Kepulauan Seribu akan menjadi destinasi wisata internasional. Artinya, Sumarsono mengatakan, sarana dan prasarana baik itu fasilitas dasar maupun pendukung tetap secara bertahap tetap akan ditingkatkan, termasuk perkantoran, pelayanan publik, dan kapal.

Namun harga kebutuhan pokok di Kepulauan Seribu lebih tinggi 10 hingga 20 persen dibanding harga kebutuhan pokok di daratan. Untuk menekan harga tersebut, Sumarsono mengatakan hal yang paling penting adalah membuat akses transportasi suplai dari daratan ke Kepulauan Seribu.

"Karena itu lah secara bertahap baru kemarin kita coba satu kapal kemudian ke depan ada delapan kapal terus ditingkatkan sehingga kuncinya di transportasi. Kalau transportasi dijembatani, saya yakin harga bisa ditekan di sana. Kalo terpaksa sekali tidak terkendali ya mau enggak mau harus pakai pola intervensi operasi pasar," ujar Sumarsono di Balai Kota, Senin (21/11).

Tetapi ada kelemahan saat memakai pola intervensi operasi pasar. Sebab ketika permasalahan harga diselesaikan sebentar, maka masalah yang sama dapat muncul kembali.

"Tapi kalau kita secara sistem kuncinya untuk menekan harga adalah sistem keseimbangan supply and demand. Suplainya kita perkuat dengan pengadaan infrastruktur," katanya.

Selain itu, Kepulauan Seribu juga belum memiliki pasar tradisional untuk warganya. Pulau yang akan dibangun pasar masih dikaji, salah satunya Pulau Pramuka. "Pulau mana yang mempunyai akses termudah banyak  populasi dan banyak orang menjangkau ini kan tergantung. Kalau di pulau terluar enggak mungkin dong pasar di sana. Jadi mesti pasar harus mudah dijangkau," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement