Senin 21 Nov 2016 11:04 WIB

Tatjana Saphira Senang Tarian Tradisional Sejak Kecil

Rep: Gita Amanda/ Red: Indira Rezkisari
Tatjana Saphira
Foto: Antara
Tatjana Saphira

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris muda Tatjana Saphira tak hanya suka berakting. Perempuan blasteran Indonesia-Jerman ini juga mengaku suka tarian khususnya tarian tradisional sejak kecil.

Ditemui usai ikut acara Indonesia Menari 2016 di Grand Indonesia, Ahad (20/11), Tatjana mengatakan sudah menggemari tarian tradisional sejak sekolah dasar (SD). Waktu kelas empat hingga lima SD, perempuan 19 tahun ini mengaku sudah belajar beberapa tarian tradisional di sekolahnya.

"Waktu SD aku sudah suka ikut ekstakurikuler tarian tradisional. Jadi sudah belajar tari piring, saman, dan jaipong," ujarnya.

Selain tarian tradisional Tatjana juga sempat belajar beberapa jenis tarian lain seperti balet, jazz hingga hip hop. Tapi menurutnya tak ada yang benar-benar ditekuni.

Tatjana merasa, dengan menari dapat mengekspresikan diri. Ia bisa menuangkan sebuah cerita melalui gerakan. Selain itu menurutnya tarian tradisional Indonesia juga sangat kaya.

"Tarian tradisional Indonesia itu kaya banget. Ada ratusan suku dengan ciri khas sendiri. Ini aset kekayaan dan budaya bangsa yang harus di lestarikan," ujar pemilik nama lengkap Tatjana Saphira Hartmann ini.

Meski berdarah Jerman-Indonesia, Tatjana merasa perlu melestarikan budaya Indonesia. Sebab menurutnya ia lahir dan besar di Indonesia. Ia juga ingin mengajak anak muda Indonesia semangat untuk mengenal budayanya sendiri salah satunya dengan acara Indonesia Menari seperti ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement