Senin 21 Nov 2016 11:29 WIB

Indra Piliang Komentari Survei LSI Denny JA dan Suara Pemilih Galau

Politikus Indra J. Piliang.
Foto: Antara
Politikus Indra J. Piliang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Indra J Piliang mengomentari dua kali survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny Januar Ali. Indra Piliang mencatat ada banyak suara para pemilih mengambang (swing voters) atau yang ia sebut pemilih galau.

"Tercatat 3 x Denny melakukan survei thn ini, yakni Maret, Oktober dan November. Krn posisi bln Maret terlalu jauh, blm ada Tripple A, out. Sy mau komentari survei Denny bulan Oktober (28 September s/d 02 Oktober) dan November (31 Oktober - 5 November). Utk November, ada 2 hsl," kata Indra, Senin (21/11).

"Utk Oktober, Ahok-Djarot dpt angka 31,4%; Anies-Sandi 21,1% & Agus-Silvy 19,3%. Jmlh pemilih galau sebesar 28,2%. Catat: 28,2% utk GALAU. Utk November, pemilih Ahok-Djarot 24,6%; Agus-Silvy 20,90%; Anies-Sandi 20.00. Pemilih galau: 34,50%. Catat, GALAU 34,50%".

"Yg sy perhatikan bukan angka kandidat, tp angka galau. Pemilih Ahok-Djarot berkurang 6,8 % dlm waktu sebulan; pemilih GALAU nambah 6,3%. Bener kan angkanya? Pemilih GALAU Oktober yg di angka 28,20% BERTAMBAH menjadi 34,50% pd bulan November. Ini yg sy sebut sbg ANOMALI".

"Knp anomali? Krn biasanya, scr teoritis, politis, sosiologis, hingga psikologis; jumlah pemilih GALAU sering -- atau selalu -- BERKURANG. Makin mendekati Hari H, makin sedikit jmlh pemilih GALAU, makin bertambah jumlah pemilih CINTA MATI. Knp? Krn pengaruh hard campaign".

"Pemilih Ahok-Djarot berkurang 6,8% dlm sebulan, smtr pemilih GALAU bertambah sbyk 6,3%. Selisih hanya 0,5%. Anomalinya makin anoman. Baik, kita masukkan suara -- kira2 -- riil. Dari sekitar 7,1 Jt pemilih, katakan sj yg menggunakan hak pilih sbyk 6,3 Juta pemilih SAH".

"Artinya, ada penambahan sbyk 396.000 pemilih GALAU dlm sebulan; atau penurunan 428.000 suara pemilih Ahok-Djarot. Jmlh yg LUAR BIASA. Lbh artinya lg, hanya ada 0,5% pemilih Ahok-Djarot atau sekitar 32.000 pemilih yg PINDAH NOMOR, yakni ke Anies-Sandi atau Agus-Sylvi".

"Lbh DAHSYATULLAH lg, ketika status "Andai Ahok Tersangka" masuk; pemilih Ahok-Djarot terjun dari Puncak Monas ke angka 10,6% dari 24,6%. Artinya, pemilih Ahok-Djarot hanya 667.800 sahaja; dari sblmnya sbyk 1.549.800. Artinya Pindah Nomer Tersangka sbyk 882.000".

"Sebaliknya, pemilih GALAU justru menurun dari angka 34,50% menjadi 26,60%. Alias turun sbyk 7,90%. Tp tetap byk toh? Seperempat VOTERS".

"Mnrt sy, pertanyaan 'Jika Ahok jd tersangka' dlm hsl survei kedua bln November sama sekali tdk relevan & tdk hot from the oven. Pertanyaan duga2 dan jika2 sedapat mungkin dihindari dlm survei statistik sosial yg pd prinsipnya menangkap 'persepsi yg sdh pasti' sj".

"Persepsi yg sdh pastipun blm tentu pasti, krn bisa jd dlm hitungan menit atau jam, berubah o/ perspei baru yg tak kalah 'pasti'nya. Ingat, ada 2 peristiwa penting dlm metodologi survei statistik sosial yg terjadi belakangan ini; survei BREXIT di Inggris & Pilpres USA".

"Di negara yg induak angkangnya survei (Inggris) dan di negara yg etek angkangnya survei (Amerika Serikat), metodologi survei sdh PATAH," tegasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement