Senin 21 Nov 2016 14:54 WIB

Israel Larang Azan, Warga Muslim: Nanti Kami Dilarang Punya Masjid

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Muslimah Israel
Foto: mererhetoric.com
Muslimah Israel

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pemerintah Israel menyiapkan aturan yang melarang masjid mengumandangkan azan melalui pengeras suara.  Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengklaim aturan ini tidak ditujukan untuk menekan umat Islam, tapi untuk melindungi warga lain dari gangguan kebisingan.

Seorang Muslim asal Yordania yang tinggal di Jaffa, Israel, Moni Aloleimi menyatakan rencana aturan ini adalah upaya menghapuskan Islam. ''Kami tak bisa menerima ini. Kalau tak ada adzan, tak ada shalat. Kalau tak ada shalat, agama ini tak ada,'' ungkap dia seperti dikutip The Express, Ahad (20/11).

Aloleimi yang menjalankan perusahaan penguatan SDM itu menyatakan azan, yang dikumandangkan lima kali sehari, merupakan cara untuk mengingatkan orang-orang akan Allah SWT dan menjauhi langkah setan. Menurutnya, jika aturan ini dilegalkan, akan ada 'ledakan' yang berakibat buruk.

''Sekarang mereka mulai dari melarang azan. Nanti, mereka bisa melarang kami tak perlu punya 20 masjid, lima saja,'' kata Aloleimi.

Warga Muslim lainnya dari Yerusalem, Amjab Rasas, mengaku tak akan mematuhi aturan itu dengan memasang pengeras suara di rumahnya.

''Saya mendengar azan dari Masjid Al-Aqsa sepanjang hidup saya hingga saat ini. Bagaimana bisa mereka menghentikannya? Sirene Shabbat berbunyi tiap Jumat dan tidak ada masalah,'' ungkap Rasas.

Rasas heran mengapa harus terganggu dengan suara azan. Mereka yang tidak mau mendengarnya, bisa pindah. ''Kumandang azan sudah ada bahkan sebelum Yahudi datang ke sini.'' kata Rasas.

Namun, menurut salah seorang warga lainnya, Itamar Siani, aturan pelarangan adzan itu akan membuat tidur mereka lebih nyenyak. ''Saya tidak melarang oranga shalat, persoalannya adalah suara ribut yang ditimbulkan itu mengganggu. Jadi rasanya tidak masalah jika dipelankan,'' kata dia.

Ia mengaku bisa mendengar suara azan dari berbagai arah dan itu membangunkannya dari tidur. Apalagi suara azan yang dikumdangkan tidak serempak, tapi saling bersambung.

Ia menilai itu mengganggu karena seperti berpesta dengan menimbulkan hingar bingar dan membuat para tetangga tak bisa tidur.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement