Senin 21 Nov 2016 19:00 WIB

Keunikan Masjid Al-Mashun Medan

Rep: c62/ Red: Agung Sasongko
Masjid Raya Al-Mashun, Medan, Sumatra Utara.
Foto: Antara
Masjid Raya Al-Mashun, Medan, Sumatra Utara.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ruang utama yang berbentuk segi delapan tidak sama sisi digunakan sebagai tempat shalat. Uniknya, pada setiap sisi berhadapan lebih kecil, terdapat bagian yang menjorok keluar dan di depan setiap bagian itu terdapat tangga. Sisi kiri dan kanan ruang shalat utama dikelilingi gang yang memiliki deretan jendela tertutup berbentuk lengkung, yang berdiri di atas balok.

Bentuk segi delapan ruang utama semakin kentara dengan kolom-kolom silindris di setiap titik sudut marmer. Kolom-kolom tersebut seakan menyangga pelengkung yang bentuk dan hiasannya bercorak Moorish (Maroko) dan Arabesque (Arab). Di atas lengkungan-lengkungan tersebut, terdapat dinding sebagai tumpuan kubah utama.

Kubah utama terbesar menaungi bagian tengah yang berada tepat di depan mihrab dan mimbar. Bentuknya patah-patah bersegi delapan. Di antara kubah, gang keliling, dan bagian depan ruang shalat, terdapat atap bersisi miring tunggal. Pada dinding tumpuan kubah dan dinding atas teras dalam, terdapat jendela yang memudahkan cahaya masuk ke ruang shalat utama. Kubah utama juga dikelilingi kubah-kubah berbentuk sama berukuran lebih kecil.

Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap, konon merupakan konsep bangunan masjid kuno di timur tengah. Di sana, masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama (disebut sahn) dan empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh (disebut mugatha/suntuh).

Berbeda dengan kebanyakan masjid yang dihiasai dengan sejumlah tulisan kaligrafi pada dindingnya, pada masjid Al-Ma'shun ini, justru ditandai dengan ukiran bunga dan tumbuhan. Hiasan ini makin menambah keindahan ruangan bagian masjid.

Begitu juga, dengan bentuk kubahnya. Kubah Masjid Al-Ma'shun ini bukan berbentuk bulat seperti umumnya bentuk kubah, melainkan dibuat dengan persegi delapan dan tampak sedikit lebih gepeng (pipih).

Kubah masjid ini berjumlah lima buah dan yang paling besar berada di atas bangunan utama. Sedangkan keempat kubah lainnya, berada di atas masing-masing sayap atap masjid. Di setiap ujung kubah, terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghiasnya.

Keunikan lainnya dari masjid ini adalah tempat wudhu. Berjarak sekitar 20 meter dari bangunan utama masjid, bangunan tempat wudhu ini dibuat dengan model berkubah. Tampilan tersebut makin menambah keunikan dan kekhasan bagi masjid Al-Ma'shun ini. Kemudian, di bawahnya terdapat sebuah bak berukuran sangat besar. Disebut demikian untuk tidak menyamakannya dengan kolam, sebab bentuknya dibuat memanjang dan cukup lebar.

Di tempat inilah, para jamaah mengambil wudhu, dengan formasi mengelilingi bak besar tersebut. Namun, bak itu kemudian kini sudah dimodifikasi, yakni dilengkapi dengan sejumlah keran air.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement