REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan total pendapatan instansi pemerintah yang menerapkan pola keuangan Badan Layanan Umum (BLU) pada 2019 akan mencapai Rp 73 triliun.
"Apabila dilakukan proyeksi dengan pertumbuhan 20 persen maka tahun 2019 diperkirakan pendapatan BLU akan mencapai 73 triliun," kata Sri Mulyani dalam Rapat Koordinasi BLU 2016 di Istana Negara Jakarta, Selasa (22/11).
Ia menyebutkan pendapatan BLU yang mulai diterapkan sejak 2005, meningkat dari waktu ke waktu. "Pendapatan BLU periode 2008-2015 meningkat secara signifikan, pendapatan BLU tahun 2008 sebesar Rp 3,7 triliun, pada tahun 2015 telah mencapai lebih dari 11 kali lipat yaitu Rp 35,3 triliun, yaitu meningkat rata-rata 20 per tahunnya. Apabila dilakukan proyeksi dengan pertumbuhan 20 persen maka tahun 2019 diperkirakan pendapatan BLU akan mencapai Rp 73 triliun," tuturnya.
Menkeu menyebutkan pada saat pertama kali dibentuk BLU pada tahun 2005, jumlah BLU baru sebanyak 13 instansi terutama adalah rumah sakit yang sebelumnya berbentuk Perjan. "Jumlah BLU dalam 10 tahun terakhir berfluktuasi. Hingga kini jumlah BLU menjadi sebanyak 182 dan pada tahun 2016, ada 16 BLU baru yang berasal dari 4 kementerian," ujarnya.
Keempat kementerian tersebut yaitu Kementerian Perhubungan 9 BLU, Kementerian Kelautan dan Perikanan satu BLU, Kepolisian Republik Indonesia 6 BLU dan Kementerian Pertahanan satu BLU yaitu RSPD Gatot Subroto.
Menurut Sri Mulyani, BLU yang ada sekarang ini didominasi oleh rumah sakit dan institusi pendidikan. Dua institusi itu merupakan dua BLU yang sangat penting di dalam pelayanan publik dalam rangka mengentaskan kemiskinan dan memberikan perbaikan bagi kesejahteraan masyarakat.
"Rumah sakit di dalam era jaminan kesehatan nasional ini hampir 70 persen klaim BPJS berasal dari layanan rumah sakit pemerintah dan di antara rumah sakit pemerintah rumah sakit yang besar telah menerapkan pola keuangan BLU atau BLUD sesuai dengan amanat UU Nomor 4 tahun 2009 tentang Rumah Sakit," katanya.
Ia menyebutkan BLU rumah sakit terbesar saat ini adalah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan RSPAD Jakarta, pendapatannya telah melampaui Rp 1 triliun per tahun dan kedua rumah sakit ini merupakan barometer kinerja pelayanan kesehatan publik.
Total Aset Menkeu menyebutkan total aset seluruh BLU di Indonesia saat ini mencapai Rp 377 triliun.
"Itu sangat besar untuk instansi pemerintah yang selama ini bahkan sering tidak ada pembukuannya," katanya.
Ia menyebutkan salah satu hambatan di dalam pengelolaan aset BLU selama satu dekade ini adalah peraturan pemerintah mengenai pengelolaan aset yang tidak mengecualikan BLU. "Dengan demikian persepsi dari auditor yang menganggap bahwa hasil pemanfaatan BLU harus disetor ke kas negara membuat insentif pendayagunaan aset menjadi tidak berjalan," katanya.