REPUBLIKA.CO.ID, GUATEMALA CITY -- Para menteri luar negeri dari negara Amerika Latin dan Tengah, Meksiko, El Savador, Honduras, dan Guatemala bertemu untuk membicarakan bagaimana cara melindungi migran mereka di Amerika Serikat. Ini merupakan bentuk solidaritas menghadapi kemenangan Donald Trump sebagai Presiden AS.
Apalagi selama ini Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump mengatakan, ia akan mendeportasi para imigran ilegal yang tak punya dokumen resmi. Sebanyak dua atau tiga juta imigran ilegal tak berdokumen resmi akan dideportasi.
Migran di Amerika Serikat banyak yang berasal dari negara-negara Amerika Latin dan Tengha seperti Honduras, Meksiko, Guatemala, El Salvador.
Jika Trump benar-benar mendeportasi jutaan migran ke negara asalnya masing-masing maka ini akan menimbulkan masalah bagi negara asal terutama masalah penyediaan lapangan kerja dan keamanan.
Para menteri luar negeri itu mengadakan pertemuan pada Senin, (21/11) untuk membangun jaringan perlindungan migran bekerja sama dengan Pemerintah AS. Mereka akan bertemu secara reguler untuk berkoordinasi.
Menteri Luar Negeri Meksiko Claudia Ruiz Massieu mengatakan, saat ini kebijakan luar negeri Amerika masih tak berubah. "Kami tetap melakukan kerja sama dengan Amerika di bidang HAM dan malah memperkuat hubungan Meksiko-Amerika, termasuk memperkuat kerja sama di wilayah perbatasan."
Baca juga, Donald Trump Menangkan Pilpres AS.