Selasa 22 Nov 2016 16:20 WIB

Ketum PPP Imbau Umat tak Lakukan Demo Susulan

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Angga Indrawan
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy usai meggelar konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11).
Foto: Republika/ Wihdan
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy usai meggelar konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengimbau umat untuk tak kembali turun ke jalan melakukan demo susulan. Bagi pria yang akrab disapa Romi tersebut, demo susulan berpotensi membawa dampak negatif yang lebih banyak dibanding dampak positifnya.

"PPP, sebagai pertai Islam tertua yang dihuni ulama dan kiai, mengimbau agar aksi tanggal 2 Desember tidak dilaksanakan," ujarnya, di Istana Merdeka, Selasa (22/11). Pernyataan tersebut disampaikan Romi usai melakukan pertemuan makan siang dengan Jokowi.

Romi berpendapat, umat lebih baik fokus mengawal proses hukum kasus dugaan penistaan agama tanpa melakukan aksi pemusataan massa yang berpotensi mengganggu ketertiban umum. Mengenai tujuan aksi susulan 2 Desember, Romi mengaku paham aksi tersebut memiliki maksud yang baik. Namun begitu, ia mengingatkan agar jangan sampai keinginan yang baik justru menimbulkan dampak-dampak yang tidak baik.

"Saya kira lebih baik kita meredam emosi ummat karena ini penting untuk bangsa kita ke depan," ujarnya.

Romi kemudian menuturkan hasil diskusinya dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kiai Ma'ruf Amin beberapa waktu lalu. Menurutnya, MUI juga berpandangan bahwa demo susulan harusnya tak dilakukan. Sebab, setelah demo 4 November lalu, ummat Islam telah berhasil mengantarkan proses hukum ke koridornya.

Bagi Romi, yang harusnya dilakukan ummat Islam saat ini adalah mendorong DPR melakukan tugasnya dengan baik sebagai pengawas eksekutif. "Bagi PPP yang terpenting adalah langkah-langkah parlementariat karena DPR RI adalah lembaga perwakilan rakyat yang meneruskan aspirasi itu," ucap dia. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement