Selasa 22 Nov 2016 16:24 WIB

Jaga Persatuan Demi Keutuhan NKRI

Anggota DPR RI  Novita Wijayanti.
Foto: dpr
Anggota DPR RI Novita Wijayanti.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Anggota DPR dari Fraksi Gerindra Novita Wijayanti mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadikan Empat Pilar Kebangsaan sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia. Ia juga menyeru pentingnya mempererat persahabatan dan persaudaraan serta melepas segala perbedaan yang ada demi menjaga keutuhan NKRI.

"Tokoh-tokoh politik, tokoh agama, tokoh adat, serta para pemimpin dan seluruh elemen bangsa segeralah bergerak sigap bertindak cepat menjadikan Empat Pilar Kebangsaan dapat tertanam di setiap manusia Indonesia, sehingga menjadi bangsa yang kokoh bersatu dan dapat membentengi diri dari segala pengaruh negatif," ujar anggota DPR  Dapil Jawa Tengah VIII itu di hadapan Serikat Tani Mandiri Majenang, dan mantan kades se-Kecamatan Majenang dalam acara Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di di RM Citanduy Majenang, Seni (21/11).

Menurut Novita, Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan merupakan kegiatan resmi MPR RI yang berpayung hukum UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Ia mengungkapkan, terdapat Empat Konsensus Kebangsaan yaitu Pancasila, UUD’45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika yang perlu disosialisasikan secara berkesinambungan di masyarakat.

Ia menegaskan, bukan saatnya bangsa Indonesia berpangku tangan menikmati kemajuan dan kekayaan. Menurut dia, menghadapi era globalisasi bukan pekerjaan ringan, tetapi masih membutuhkan perjuangan dan pengorbanan.

"Bangsa ini masih banyak pekerjaan rumah untuk menjadi bangsa yang besar dan bermartabat. Tantangan yang semakin besar ini menuntut seluruh komponen anak bangsa bersatu, bahu membahu untuk mengejar ketertinggalan dengan bangsa lain di dunia," ungkapnya dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Selasa (22/11).

Novita mengungkapkan, setiap jiwa yang lahir di bumi pertiwi harus mempunyai peranan untuk ikut berkontribusi memajukan bangsa sesuai dengan jabatan dan kompetensinya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement