Selasa 22 Nov 2016 16:40 WIB

Wakadisdik DKI Jakarta Soroti Tunggakan Listrik SMAN 48 Rp 118 Juta

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Angga Indrawan
Sejumlah siswa SMAN 48 Jakarta mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan bantuan lampu senter, Selasa (22/11).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah siswa SMAN 48 Jakarta mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan bantuan lampu senter, Selasa (22/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Kepala Dinas Pendidikan Pemprov DKI, Bowo Irianto mengatakan sudah bernegosiasi dengan PLN terkait masalah biaya tunggakan listrik sekolah. Salah satunya, SMAN 48 Jakarta Timur yang menunggak biaya listrik sebesar Rp 118 Juta. 

Ia juga mengatakan sekolah yang menunggak biaya listrik tak hanya SMAN 48 Jakarta Timur. Hal tersebut karena  ada anggaran yang tidak masuk dalam APBD DKI Jakarta 2016. Anggaran tersebut baru masuk pada APBDP DKI Jakarta 2016. Maka dari itu, sekolah tidak membayar kepada PLN. Bahkan, Bowo mengatakan, sudah 10 bulan tidak membayar.

"SPD sudah cair tapi dari pagi. Tadi pagi, kami upaya negosiasi kaitannya dengan proses KBM. Ini rupanya keputusan untuk mengambil bahwa itu bisa disambungkan kembali atau tidak itu keputusannya ada di PLN pusat di Gambir," kata Bowo ketika dihubungi, Selasa (22/11).

Selanjutnya ia mengatakan Sekretaris Dinas Pendidikan Susi Nurhati sudah berkunjung ke PLN Pusat di Gambir. "Tim disana kami dijanjikan pukul 15.00 WIB. Saya masih nunggu di PLN Kramat Jati dengan kepala sekolah, sebanyak 2 SMK dan SMA yang aliran listriknya (diputus)" katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement