Selasa 22 Nov 2016 17:09 WIB

Ratusan Warga Rohingya Lari ke Tenda Pengungsian di Bangladesh

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Etnis Rohingya ditangkap oleh tentara Myanmar dan kemudian dilepaskan, menunjukkan bekas luka di tangannya di sebuah desa Rohingya luar Maugndaw di negara bagian Rakhine, Myanmar 27 Oktober 2016. Gambar diambil 27 Oktober , 2016.
Foto: Reuters/ Soe Zeya Tun
Etnis Rohingya ditangkap oleh tentara Myanmar dan kemudian dilepaskan, menunjukkan bekas luka di tangannya di sebuah desa Rohingya luar Maugndaw di negara bagian Rakhine, Myanmar 27 Oktober 2016. Gambar diambil 27 Oktober , 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, RAKHINE -- International Organization for Migration (IOM) menyatakan, lebih dari 500 orang Rohingya melarikan diri menuju tenda-tenda pengungsian di bukit-bukit di dekat perbatasan Bangladesh di Myanmar. Adapun di perbatasan Myanmar dengan Cina, pemberontak Myanmar bertempur melawan penjaga perbatasan Cina.

Militer Myanmar semakin keras terhadap suku Rohingya setelah terjadinya serangan 9 Oktober lalu yang membunuh sembilan polisi di negara bagian Rakhine. Hingga saat ini belum diketahui siapa yang membunuh sembilan polisi tersebut.

Seperti dilansir New York Times, Senin, (21/11), spekulasi pembunuh polisi tersebut dari geng narkoba hingga teroris. Namun sampai saat ini masih menimbulkan tanda tanya siapa pelaku sesungguhnya.

Sejak terjadinya pembunuhan polisi tersebut militer Myanmar makin brutal menghadapi suku Rohingya. Mereka membunuh lebih dari 100 orang Rohingya.

Bahkan gambar-gambar satelit yang dipublikasikan oleh Human Rights Watch (HRW) menunjukkan kalau 430 rumah suku Rohingya dibakar di utara Rakhine antara 22 Oktober hingga 10 November. Ini kejahatan kemanusiaan yang luar biasa mengerikan.

Bahkan, Citra Satelit Ratusan Bangunan Muslim Rohingya Dibakar.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement