REPUBLIKA.CO.ID, RAKHINE -- International Organization for Migration (IOM) menyatakan, lebih dari 500 orang Rohingya melarikan diri menuju tenda-tenda pengungsian di bukit-bukit di dekat perbatasan Bangladesh di Myanmar. Adapun di perbatasan Myanmar dengan Cina, pemberontak Myanmar bertempur melawan penjaga perbatasan Cina.
Militer Myanmar semakin keras terhadap suku Rohingya setelah terjadinya serangan 9 Oktober lalu yang membunuh sembilan polisi di negara bagian Rakhine. Hingga saat ini belum diketahui siapa yang membunuh sembilan polisi tersebut.
Seperti dilansir New York Times, Senin, (21/11), spekulasi pembunuh polisi tersebut dari geng narkoba hingga teroris. Namun sampai saat ini masih menimbulkan tanda tanya siapa pelaku sesungguhnya.
Sejak terjadinya pembunuhan polisi tersebut militer Myanmar makin brutal menghadapi suku Rohingya. Mereka membunuh lebih dari 100 orang Rohingya.
Bahkan gambar-gambar satelit yang dipublikasikan oleh Human Rights Watch (HRW) menunjukkan kalau 430 rumah suku Rohingya dibakar di utara Rakhine antara 22 Oktober hingga 10 November. Ini kejahatan kemanusiaan yang luar biasa mengerikan.
Bahkan, Citra Satelit Ratusan Bangunan Muslim Rohingya Dibakar.