REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Empat bulan setelah meraih prestasi sensasional dengan menjuarai Piala Eropa 2016, kapten timnas Portugal Cristiano Ronaldo mengungkapkan kisah di balik kesuksesan Selecao das Quinas kala itu. Pemain berjuluk CR7 ini mengatakan, Portugal yang menjalani laga penentuan di partai puncak melawan tuan rumah Prancis merasa diremehkan.

Anggapan itu muncul karena sikap para pemain Prancis yang tampak santai dan bersenda gurau ketika menjalani pemanasan menjelang laga final 11 Juli lalu. Menurut Ronaldo, skuat Les Blues tak menunjukkan sikap cemas atas keberadaan ia dan rekan-rekannya di sana.

Ronaldo sadar timnya bukan favorit karena perjalanan mencapai final pun dilalui sangat berliku. Terutama, Portugal diselamatkan oleh sistem baru yang memberikan satu tiket 16 besar kepada urutan ketiga terbaik pada babak penyisihan.

Kala itu, Portugal menempati urutan ketiga Grup F di bawah Hungaria dan Islandia. "Para pemain Prancis mungkin menganggap kami bukan favorit. Mereka banyak bercanda dan tertawa selama pemanasan, mereka terlalu santai," kata megabintang Real Madrid ini kepada France Footbal, Senin (21/11).

Ronaldo mengatakan, tertawa memang tak dilarang sebelum laga, tapi itu boleh selama dalam tahap wajar. Di mata Ronaldo, kala itu Antoine Griezmann dan kawan-kawan terlalu banyak tertawa. Akibatnya, kesantaian itulah yang membunuh Prancis karena mereka bisa ditekuk Portugal dengan skor tipis 0-1.

"Mereka berpikir bisa menghadapi dengan mudah, setidaknya itu yang saya lihat dari perilaku mereka," kata dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika