REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sukabumi terus bertambah. Dari awal Januari hingga November 2016 tercatat sudah ribuan warga terkena gejala DBD.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, dari Januari hingga awal November tercatat sebanyak 796 orang warga yang positif terkena DBD. Sementara warga yang suspect DBD mencapai sebanyak 795 orang.
‘’Kasus DBD di tengah musim penghujan ini masih tinggi,’’ ujar Kepala Seksi Pengendalian Penyakit, Dinkes Kabupaten Sukabumi Rika Mutiara kepada wartawan Selasa (22/11). Contohnya pada Oktober lalu jumlah penderita DBD positif mencapai sebanyak 33 orang dan suspect 31 orang.
Bila dibandingkan dengan periode sama tahun lalu terjadi peningkatan kasus. Pada Oktober 2015 lalu jumlah kasus positif DBD sebanyak 12 orang dan suspect sebanyak 19 orang. Secara keseluruhan pun ungkap Rika, kasus pada 2016 ini sudah melebihi jumlah kasus pada 2015 lalu. Jumlah kasus positif DBD pada Januari-Desember 2015 hanya sebanyak 345 orang dan suspect sebanyak 351 orang.
Sementara pada Januari hingga awal November 2016 tercatat sebanyak 796 orang positif DBD dan 795 suspect DBD. Menurut Rika, peningkatan kasus ini disebabkan sejumlah faktor. Misalnya nyamuk penyebar DBD yakni aedes aegypti kini bisa berkembang biak di genangan air yang kotor. Padahal, sebelumnya nyamuk tersebut biasanya berkembang di media air yang bersih.
Diterangkan Rika, pada musim hujan seperti sekarang ini terdapat genangan air di sekitar permukiman warga. Dampaknya, banyak nyamuk yang berkembang biak bila tidak dilakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Oleh karena itu kata Rika, Dinkes berharapa masyarakat menggiatkan gerakan PSN dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Upaya tersebut dinilai efektif dalam menekan penyebaran penyakit DBD dan penyakit lainnya.
Di sisi lain daerah endemis DBD di Sukabumi diprediksi bertambah banyak. Sebab, ada sembilan wilayah kerja pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) yang kasus DBD nya terus mengalami peningkatan.
Wakil Supervisor (Wasor) DBD Dinkes Kabupaten Sukabumi Joppy JR menerangkan, saat ini ada 13 puskesmas yang dikatakan sebagai daerah endemis DBD. Jumlah Puskesmas di Sukabumi mencapai sebanyak 58 unit yang melayani 47 kecamatan. Ke 13 Puskesmas yang endemis DBD tersebut adalah Cicurug, Cikembar, Sekarwangi, Gunungguruh, Cibadak, Sukaraja, Karawang, Salajambe, Cibolang, Parungkuda, Palabuhanratu, Cisaat, dan Cicantayan. Joppy mengatakan, jumlah Puskesmas yang endemis ini diperkirakan akan bertambah sebanyak sembilan Puskesmas karena adanya peningkatan kasus di sarana kesehatan tersebut.
Sembilan Puskesmas itu yakni Kadudampit, Kebonpedes, Limbangan, Caringin, Jampang Kulon, Cipari, Cijangkar, Nagrak, dan Simpenan. Penambahan jumlah daerah endemis DBD ini ungkap Joppy disikapi Dinkes dengan menggiatkan sosialisasi pencegahan penyebaran DBD kepada masyarakat seperti penerapan PHBS.