REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Proyek pembangunan sebanyak 45 sekolah yang tersebar diseluruh Jakarta selama dua sampai tiga tahun ini mangkrak. Pemerinta Provinsi DKI Jakarta dimina serius menyelesaikan persoalan tersebut.
Anggota Legislatif DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS yang membidangi masalah Pendidikan, Rifkoh Abriani, menilai fakta ini adalah sebuah ironi lantaran terjadi di bukota Negara yang memiliki Anggaran Pengeluaran dan Belanja Daerah (APBD) berlimpah.
Rifkoh menilai Pemprov DKI kurang serius. "Hal ini sangat memprihatinkan," ujar Rifkoh, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/11) dalam keterangan persnya yang diterima Republika.co.id.
Menurut Rifkoh, penundaan yang cukup lama ini seharusnya tidak menjadi alasan, karena Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta telah menganggarkan pembangunan untuk 45 sekolah itu.
“Jangan sampai hal teknis mengalahkan hal yang lebih strategis seperti pendidikan ini," terang politisi perempuan PKS dari daerah pemilihan Jakarta Selatan ini.
Rifkoh mengungkapkan akan terus mengawal proses pembangunan sekolah tersebut hingga terealisasikan. "Jangan sampai masalah ini menjadi masalah besar, karena ini menyangkut pendidikan anak bangsa," kata Rifkoh.
Sebanyak 45 sekolah yang mangkrak di Jakarta, beberapa di antaranya, terletak di SMPN 112 Penjaringan Jakarta Utara, SMPN 197 Kedoya Utara Jakarta Barat, SDN 04 Cipinang Melayu Jakarta Timur, SMAN 55 Jakarta Selatan dan SDN 04 Kebon Sirih Jakarta Pusat.