REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan menerima kesepakatan berbagi intelijen dengan Jepang, Selasa (22/11). Kesepakatan hanya berlaku untuk informasi soal Korea Utara.
Jepang dan Korsel juga akan membaginya dengan AS. Kesepakatan akan mulai berlaku setelah ditandatangani resmi pada pekan depan.
Tujuan kesepakatan adalah untuk memperkuat unit intelijen kedua negara. Jepang terkenal dengan teknologi tingginya dan Korsel dengan intelejensi manusianya.
Seperti diikutip BBC, Korsel disebut-sebut memiliki sejumlah mata-mata di Korut. Tak hanya itu, kesepakatan juga akan sedikit mencairkan hubungan kedua negara yang masih dibayang-bayangi perang di masa lalu.
Sejumlah aktivis anti-Jepang di Korsel melakukan protes pada Senin di depan istana kepresidenan Seoul. Mereka yakin Jepang tidak benar-benar minta maaf atas perlakukan mereka pada warga Korea semasa perang 1910 dan 1945.
Oposisi juga menilai kesepakatan itu dibuat untuk mengalihkan isu terkait presiden Korsel. Meski demikian, kesepakatan ini sudah diramalkan sejak dulu. Kekhawatiran atas Pyongyang menuntut Korsel harus meningkatkan pengawasan.
Korut melakukan uji nuklir kelimanya pada September lalu. Uji ini cukup mengejutkan karena mengindikasikan perkembangan kemampuan nuklir negara terisolir tersebut.
Baca juga, Korut Kembali Lakukan Uji Coba Nuklir, Korsel dan Jepang Goyang.