REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Kementerian Pertahanan Amerika Serikat, yang gedungnya disebut Pentagon, pada Rabu (23/11) membenarkan bahwa seorang pemimpin senior Alqaidah terbunuh dalam serangan udara Amerika Serikat di dekat Sarmada, Suriah, pekan lalu.
Abu Afghan Al-Masri, seorang warga Mesir yang bergabung dengan Alqaidah di Afghanistan dan kemudian pindah ke Suriah, tewas pada 18 November. "Dia memiliki jaringan dengan berbagai kelompok teroris yang beroperasi di wilayah Asia Barat Daya, termasuk kelompok-kelompok yang menyerang AS dan pasukan koalisi di Afghanistan serta berniat menyerang Barat," kata juru bicara Pentagon, Peter Cook, kepada para wartawan.
Amerika Serikat pada masa lalu melancarkan rangkaian serangan secara sporadis terhadap para anggota Alqaidah, yang pindah ke Suriah Barat Laut dari Afghanistan dan Pakistan. Awal November, Presiden AS Barack Obama memerintahkan Pentagon untuk mengerahkan lebih banyak pesawat tanpa awak serta aset-aset intelijen untuk mengintai sebuah kelompok militer di Suriah yang memiliki kaitan dengan Alqaidah.
Kelompok tersebut sebelumnya dikenal sebagai Jabhat al-Nusra dan sekarang disebut dengan Jabhat Fatah al-Sham, atau Front Penaklukan Suriah. Pada masa kampanye, presiden terpilih AS Donald Trump mengatakan ia kemungkinan akan bersikap lebih agresif dibandingkan Obama dalam memburu para milisi ekstrem.