REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo meminta kepala daerah mengarahkan desa-desa untuk fokus pada satu sektor. Ia mencontohkan, sebuah desa bisa memilih salah satu fokus utamanya seperti pada sektor pertanian, perikanan, atau pariwisata.
Di sektor pertanian misalnya, desa juga perlu didorong untuk memfokuskan diri pada satu sektor seperti padi, bawang, atau cabai. "Kalau kita lihat di desa-desa yang fokus, rata-rata desa tersebut makmur," ujarnya usai meresmikan Pameran Teknologi Tepat Guna (TGG) XVIII di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (23/11).
Ia menyayangkan, masih banyak desa yang tidak fokus. Contoh saja desa yang hari ini menaman jagung, kemudian hari menanam bawang, begitu seterusnya. Jika seperti ini, para petani di desa tersebut akan kesulitan baik dari sisi produksi, pun pasca panen lantaran tidak mempunyai sarana pasca panen yang pada akhirnya harga yang dijual tidak seperti yang diharapkan. "Nasib petani kecil di daerah yang tidak fokus, sudah cost tinggi, harga jual rendah," lanjutnya.
Ia mengambil contoh keberhasilan Pasar Tanah Abang di Jakarta tak lepas dari fokus yang ditetapkan sebagai pasar khusus tekstil. Alhasil, pengusaha dengan ruko paling kecil di Pasar Tanah Abang pun mampu meraup penghasilan hingga Rp 1 miliar per bulan.