Rabu 23 Nov 2016 15:25 WIB

Orang Utan di Kebun Binatang Perth Jalani CT Scan

Red: Ani Nursalikah
Pemindaian ini menunjukan benjolan didalam lubang hidung kanan Pulang, diyakini disebabkan infeksi jamur.
Foto: Perth Zoo
Pemindaian ini menunjukan benjolan didalam lubang hidung kanan Pulang, diyakini disebabkan infeksi jamur.

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Seekor orang utan Sumatra berusia 23 tahun di Kebun Binatang Perth menjalani pemindaian tubuh 360 derajat untuk menyelidiki sebuah benjolan di hidungnya yang ternyata berkaitan dengan pendarahan tidak normal.

Primata bernama Pulang ini awalnya diperiksa oleh dokter anak spesialis telinga, hidung dan tenggorokan (THT) sebelum akhirnya pekan lalu dibawa ke Rumah Sakit Hewan Universitas Murdoch. Di tempat itu, Pulang ditempatkan di mesin pemindai (CT scan) berukuran besar yang cukup untuk memuat beberapa ekor kuda.

Dokter hewan di Kebun Binatang Perth, Katja Geschke mengatakan Pulang mengalami pendarahan yang keluar dari lubang hidung sebelah kanan. “Kami sekarang sudah mendapat gambaran jelas mengenai benjolan yang ada di dalam hidungnya yang diduga infeksi jamur, sehingga kami akan membuat rencana pengobatannya. Selain masalah ini kondisi kesehatannya baik-baik saja,” ujar Geschke.

Orang utan memiliki kemiripan DNA dengan manusia hingga 97 persen, itu artinya Pulang adalah binatang terdekat dengan manusia yang pernah menjalani pemindaian tubuh di mesin tersebut. Jennifer Richardson dari Rumah Sakit Hewan mengatakan orang utan bukan pasien kebanyakan.