REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus baru PSSI yang dikomandoi Letnan Jenderal (Letjen) Edy Rahmayadi mendapatkan banyak 'warisan' dari pengurus lama. Salah satunya adalah utang kepada pihak ketiga. Edy mengatakan, salah satu program kerja utamanya saat ini, yaitu melakukan inventarisasi kekayaan PSSI, termasuk mendata utang rezim sebelumnya.
"Kita sudah meminta auditor. Sedang dalam audit. Nanti saya sampaikan berapa (utangnya)," kata Edy saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (23/11).
Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu, belum mau membeberkan besaran utang yang diwariskan dari kepengurusan sebelumnya. Hanya, dia memastikan warisan utang tersebut ada.
Ketika ditanya nominalnya menembus angka miliar atau lebih, Edy hanya memastikan, kepemimpinannya saat ini yang akan membereskan persoalan tersebut. "Karena utang itu kan dibawa mati," ucap dia.
Edy menang mutlak saat pemilihan ketua umum PSSI, di Jakarta, 10 November lalu. Jenderal bintang tiga tersebut berhasil meyakinkan 76 dari 107 pemilik suara sah di federasi nasional tersebut.
Mantan Pangdam Bukit Barisan itu akan memimpin PSSI sampai 2020, menggantikan La Nyalla Matalitti yang saat ini menjadi tahanan lantaran perkara korupsi.