Rabu 23 Nov 2016 19:19 WIB

Enam Daerah di Lampung Rawan Radikalisme

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Angga Indrawan
Aksi radikalisme (ilustrasi)
Foto: indianmuslimobserver.com
Aksi radikalisme (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Lampung menyatakan hasil penelitiannya terdapat enam daerah di wilayah Lampung rawan tindakan radikalisme. Pihaknya, telah bekerja sama dengan pihak terkait untuk menangani hal tersebut sehingga paham tersebut tidak berkembang.

Enam daerah yang menjadi penelitian FKPT rawan faham radikalisme yakni, Kota Bandar Lampung, Kabupaten Pringsewu, Lampung Tengah, Lampung Utara, Lampung Selatan, dan Lampung Timur.

“Ada enam daerah yang rawan faham radikalisme. Terbanyak berada di Kota Bandar Lampung,” kata Ketua FKPT Lampung Abdul Syukur di sela-sela Dialog Media Massa terkait Peliputan Isu Terorisme di Bandar Lampung, Rabu (23/11).

Menurut dia, daerah rawan radikalisme di Lampung tersebut karena Lampung menjadi tempat perlintasan Jawa dan Sumatra dan penduduknya beragam. Mudahnya mobilitas penduduk tersebut, memudahkan ajaran atau aliran yang berpaham radikalisme berkembang di daerah tersebut.

“Paham radikalisme seperti pengarus ISIS, dan juga aliran sesat misalnya Gafatar, sangat berkembang di Lampung,” ujarnya.

FKPT terus melakukan upayan untuk mengembalikan kembali warga yang telah teradopsi faham yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Dari sebanyak 439 pengikut ajaran Gapatar yang tersebar di Lampung, 80 persen sudah kembali normal.

“Kami melakukan pendekatan kepada pengikut Gafatar. Sebanyak 80 persen dari 439 pengikut Gafatar sudah insyaf,” jelasnya.

Mengenai paham radikalisme, pihak terus mensosialisasikan dan menggelar penyuluhan di lingkungan masyarakat dan lembaga pendidikan terkait faham radikalisme. FKPT Lampung telah melakukan pembinaan terhadap warga yang terpengaruh paham radikalisme tersebut. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement