REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Mantan pebasket profesional Dennis Rodman terancam hukuman dua tahun penjara akibat mengemudi dengan melawan arah di jalan tol California. Ulahnya itu menyebabkan mobil lainnya menabrak dinding pembatas sebelum melarikan diri.
Kejaksaan distrik Orange County melayangkan dakwaan atas Rodman (55) pada Senin(21/11) dengan tuduhan tabrak lari yang mengakibatkan kerusakan properti, mengemudi kendaraan bermotor dengan melawan arah, memberikan informasi yang salah ke petugas polisi dan mengemudi tanpa surat izin yang sah.
Kejaksaan menyebut Rodman menghadapi ancaman dua tahun penjara sehubungan dengan insiden yang terjadi pada 20 Juli lalu tersebut dan diperintahkan untuk hadir di pengadilan pada 20 Januari mendatang.
Rodman yang merupakan mantan pemain NBA bersama klub Detroit Pistons dan Chicago Bulls, mengemudikan mobil sport-nya dengan melawan arah di jalur mobil yang terletak di jalan antar negara bagian nomor 5 dan menyebabkan kecelakaan kendaraan lainnya.
Akan tetapi, kejaksaan dalam pernyataannya tidak menyebutkan apakah pengendara dari kendaraan lain tersebut mengalami luka atau tidak.
Pengacara Rodman, Paul S. Meyer mengatakan dalam pernyataannya mengatakan jalan keluar yang Rodman masuki itu, tidak memiliki rambu petunjuk untuk mencegah kebingungan.
"Rodman berbalik dan memperbaiki kesalahan mengemudinya, berhenti dan berbicara dengan orang di mobil lain. Mobil mereka tidak pernah disentuh," kata Meyer.
Jaksa mengatakan pengemudi sedan yang melaju di jalur yang benar, harus berbelok untuk menghindari tabrakan dengan SUV milik Rodman dan menabrak dinding beton di sepanjang jalur itu.
Pengemudi sedan akhirnya menghubungi 911 dan petugas Patroli Jalan Raya California (CHP) merespon, akan tetapi ketika mereka tiba Rodman telah pergi, kata jaksa.
Penyidik CHP memastikan Rodman adalah pengemudi SUV, namun ketika mereka akhirnya merbicara dengan yang bersangkutan, mantan pebasket tersebut memberikan informasi palsu mengenai insiden itu, kata jaksa.
Rodman yang berjuluk "The Worm", selama karirnya dianggap sebagai salah satu pemain bertahan dan "rebounder" terbaik dalam sejarah NBA.
Dia pernah dihukum setidaknya dua kali karena mengemudi di bawah pengaruh alkohol pada tahun 2000 dan 2004.
Dia menjadi berita utama internasional pada tahun 2013 dengan mengunjungi Korea Utara dan berteman dengan pemimpin negara tersebut, Kim Jong-un.