Kamis 24 Nov 2016 10:19 WIB

Pemerintah Diminta Dorong ASEAN Akhiri Konflik Rohingya

Anak-anak pengungsi Rohingya mengikuti pelajaran di sekolah kamp pengungsi Kutupalang di Cox Bazar, Bangladesh.
Foto: Reuters
Anak-anak pengungsi Rohingya mengikuti pelajaran di sekolah kamp pengungsi Kutupalang di Cox Bazar, Bangladesh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia diminta mendorong negara-negara ASEAN untuk mengakhiri konflik yang menimpa etnis Rohingya. Jika diperlukan, ASEAN harus menegur pemerintah Myanmar karena konflik itu terus terjadi.

"Saya mendorong Menteri Luar Negeri dan Presiden RI melakukan diplomasi dan mengambil langkah-langkah tertentu untuk memperingatkan Pemerintah Myanmar serta menggalang negara-negara ASEAN untuk berperan aktif dalam mengakhiri konflik terhadap Muslim Rohingya," kata Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari, Kamis (24/11).

Sebelumnya, aparat Myanmar karena telah melakukan penggusuran dan pembakaran perkampungan Muslim terhadap etnis Rohingya di utara Rakhine. Ia menegaskan, tindakan tersebut telah melanggar hak asasi manusia (HAM) sehingga Pemerintah Indonesia harus cepat merespon konflik tersebut.

"Komisi I DPR RI memutuskan dalam waktu dekat akan mengundang Kemenlu dan mendorong Indonesia dapat terus berperan untuk menyelesaikan konflik kemanusiaan yang berkepanjangan," ujarnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan Pemerintah Indonesia telah menyampaikan sikapnya terkait kekerasan yang menimpa etnis Rohingya di Rakhine kepada pemerintah Myanmar.

Arrmanatha menuturkan bahwa Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Myanmar, pada Senin (21/11). Dalam kesempatan itu menurut Artmanatha, Menlu Retno menyampaikan keprihatinan atas peristiwa kekerasan yang terjadi.

"Bu Menlu sudah bicara dengan Menlu Myanmar, menyampaikan pandangan indonesia yang intinya keprihatinan atas kekerasan yang terjadi," ujar Arrmanatha, di Jakarta, Rabu (23/11).

Menurut Arrmanatha, Menlu Retno juga menyampaikan harapan pemerintah agar Myanmar bisa memulihkan situasi dengan cepat.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement