REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir yang juga akrab disapa Tata mengatakan, penculikan di perairan Sabah terjadi pada 19 November lalu.
"Begitu terjadi penculikan, Menteri Luar Negeri meminta konsul di Tawau untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai penculikan dua WNI tersebut," katanya, Kamis, (24/11).
Menurut informasi, ujar Tata, penculikan terjadi ketika kapal ikan milik Malaysia yang 13 anak buah kapalnya WNI bergerak ke perairan Sabah. Mereka sedang menangkap ikan di sana.
Saat mereka menangkap ikan, tiba-tiba ada kapal cepat datang mendekat. Mereka langsung bergerak cepat dan menangkap dua anak buah kapal. Kemudian begitu menangkap dua ABK, para pelaku langsung pergi meninggalkan kapal ikan.
"Penculik dua anak buah kapal (ABK) tersebut terdiri dari lima orang. Hingga saat ini kami terus melakukan koordinasi dengan pemilik kapal," kata Tata.
Kemenlu terus berupaya untuk berkomunikasi membebaskan anak buah kapal yang ditangkap. Namun hal itu tak bisa dilakukan dengan gegabah karena menyangkut nyawa sandera.
Baca juga, 10 WNI Sandera Abu Sayyaf Akhirnya Dibebaskan.