REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kembali terjadinya penahanan Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia membuat Kementerian Luar Negeri meminta pemerintah Malaysia lebih memperhatikan perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI).
Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mochammad Fachir mengatakan, Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Lima, Peru sempat menemui Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dan menyampaikan keprihatinannya. JK juga meminta perhatian untuk betul-betul menangani dengan baik perlindungan WNI di wilayah Malaysia.
"Kita juga kan sudah bertemu dengan menteri besar Sabah untuk betul-betul memperhatikan perlindungan bagi warga kita di sana," lanjut Fachir saat ditemui di Gedung Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kamis (24/11).
Sebelumnya dua WNI diculik di Perairan Sabah. Mereka menahkodai Kapal SSK 00520 F dan SN 1154/4F secara legal di penangkap ikan Malaysia.