Kamis 24 Nov 2016 17:09 WIB

Pemilu Thailand Dipastikan Digelar Tahun Depan

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Demonstran antipemerintah Thailand
Foto: Reuters
Demonstran antipemerintah Thailand

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pemerintah Thailand memastikan penyelenggaraan pemilu di negara itu dapat berlangsung tahun depan. Meski demikian, masyarakat harus menunggu hingga pemerintahan baru dibentuk pada 2018.

Menurut Wakil Perdana Menteri Thailand Wissanu Kreangam, terdapat sejumlah faktor tak terduga yang mungkin menyebabkan kembalinya pemerintahan demokrasi  di negara itu tertunda. Setelah pemilu dilangsungkan, masih dibutuhkan waktu hingga dua bulan untuk mengumumkan hasil.

Hal itu dilakukan sebagaimana sistem pemilu baru yang diadopsi oleh Thailand. Ia mengatakan dengan sistem ini, partai politik yang memperoleh suara terbanyak belum tentu dapat memimpin pemerintahan.

"Sebaliknya, salah satu yang gagal untuk mendapatkan suara terbanyak yang mungkin berhasil membentuk pemerintahan dengan sistem pemilu baru," ujar Wissanu, dilansir Asian Correspondent, Kamis (24/11).

Baca juga, Bom Meledak di Thailand, Satu Tewas dan 10 Terluka.

Selain itu, terdapat proses untuk pembukaan parlemen guna menentukan perdana menteri yang memimpin negara itu. Sistem pemungutan suara baru juga melihat suara tunggal yang digunakan partai-partai dalam daftar serta sistem konstituen.

Pemerintah Thailand yang dipimpin militer saat ini disebut tidak berencana mengembalikan pemerintahan demokratis negara itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement