Kamis 24 Nov 2016 20:16 WIB

Pelabuhan Tanjung Perak Tambah Dua Alat Bongkar Muat

Rep: Binti Sholikah/ Red: Nidia Zuraya
Bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak.
Foto: Dokumen
Bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, kedatangan dua unit alat bongkar muat jenis Harbour Portal Crane (HPC). Kedua HPC yang  masing-masing memiliki kapasitas angkat hingga 120 ton ini tergolong ramah lingkungan karena digerakan dengan tenaga listrik.

Sebelumnya, pada pertengahan 2015 Pelabuhan Tanjung perak kedatangan satu unit alat bongkar muat berjenis Harbour Mobile Crane (HMC). Rencananya kedua HPC ini akan menambah kekuatan sembilan alat bongkar muat yang sudah ada di Terminal Jamrud sebelumnya. Kini, Pelabuhan Tanjung Perak memiliki 11 alat bongkar muat di Terminal Jamrud.

General Manager Pelindo III Pelabuhan Tanjung Perak, Joko Noerhudha, mengatakan, alat bongkar muat asal  Italia ini tiba di Pelabuhan Tanjung Perak pada Jumat (18/11) diangkut Kapal MV Baltic Winter dan bersandar di Terminal Jamrud Utara Pelabuhan Tanjung Perak. "Ini adalah upaya kami untuk meningkatkan produktivitas bongkar muat di pelabuhan Tanjung Perak sehingga biaya logistik dapat diminimalisasi," kata Joko melalui siaran pers, Kamis (24/11).

Salah satu keunggulan dari HPC ini memiliki mesin berjenis hybrid. Artinya, dapat digerakan dengan tenaga listrik maupun Bahan Bakar Minyak (BBM) sehingga bisa mengurangi polusi udara di Pelabuhan. ’’Utamanya adalah menggunakan listrik. Sedangkan, BBM hanya untuk cadangan,’’ kata Kepala Humas Pelindo III Pelabuhan Tanjung Perak, Oscar Yogi Yustiano.

Keunggulan kedua, struktur HPC memungkinkan untuk kendaraan angkut seperti truk lewat tepat di bawah HPC. Hal ini dapat menghemat tempat bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak. ’’Kalau alat  bongkar muat lainnya seperti HMC, truk harus lewat di sampingnya,’’ jelasnya.

Alat bongkar muat yang masing-masing memiliki bobot sekitar 400 ton ini diharapkan dapat mendukung pelayanan di Terminal Jamrud Pelabuhan Tanjung Perak, yakni bongkar muat untuk barang yang meliputi curah kering, general cargo dan bag kargo. Hal ini diperlukan karena arus barang di Pelabuhan Tanjung Perak yang terus meningkat. ’’Alat ini memiliki jangkauan hingga 51 meter sehingga dapat mengakomodasi kapal-kapal yang memiliki kapasitas besar,’’ kata Oscar Yogi.  

Peningkatan arus barang yang terdiri dari curah kering, curah cair, general cargo dan bag cargo terlihat pada kuartal III 2016 di Pelabuhan Tanjung Perak yang mengalami kenaikan mencapai 4 persen menjadi 10.891.611 ton per meterkubik dibandingkan kuartal III 2015 yang mencapai 10.454.209 ton per meterkubik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement