REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar tahlil akbar. Secara khusus, tahlil diselenggarakan untuk mendoakan para pendiri NU dan pahlawan nasional Republik Indonesia.
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj, mengatakan KH Hasyim Asy'ari menjadi contoh Muslim Indonesia paling tepat, apalagi jika dilihat dari jasanya terhadap kemerdekaan Indonesia. Bahkan, ia mengingatkan KH Hasyim Asy'ari selalu memikirkan keselamatan Indonesia, sekalipun saat berada di depan Ka'bah.
"Itu (KH Hasyim Asy'ari) setiap pergi haji kalau doa tidak pernah untuk diri sendiri, satu doa kapan bangsa kami (Indonesia) bisa terlepas dari penjajah," kata Said Aqil, Kamis (24/11) malam.
Karenanya, Said Aqil menegaskan kepada semua warga NU agar senantiasa menjadi umat Islam memiliki nasionalisme, karena itu jadi bagian penting dari iman. Selain itu, ia mengungkapkan raya syukur atas enam tokoh NU yang sudah dinobatkan pahlawan nasional, dan berusaha lebih banyak lagi tokoh-tokoh NU dinobatkan.
Satu yang membedakan, foto pahlawan nasional jadi latar belakang panggung seperti Soekarno, Hatta, Cut Nyak Dien, Sisingamangaraja, Soedirman, Imam Bonjol, Kartini, Diponegoro, Teuku Umar dan Soedirman. Ada pula foto tokoh-tokoh NU seperti KH Hasyim Asy'ari, KH Wahid Hasyim, KH Abdul Wahab dan Gus Dur.
Tahlil yang dihelat di halaman gedung PBNU, dihadiri santri-santri sejumlah pondok pesantren di Jakarta. Turut hadir beberapa petinggi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), seperti Kabagintelkam Mabes Polri Komjen Lutfi Lubianto, serta Kasum TNI Laksdya Didit Herdiawan.