REPUBLIKA.CO.ID, HULU SUNGAI TENGAH -- Banjir yang melanda MAN 2 Barabai (Manduba) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), membuat aktivitas belajar siswa/siswi Manduba harus dihentikan dan seluruh siswa terpaksa harus melanjutkan belajar di rumah. Air banjir yang memasuki ruangan kelas setinggi 70 meter tersebut akibat luapan sungai Batu Benawa yang tidak mampu menahan debit air akibat hujan deras.
Kepala Madrasah (Kamad) Manduba Drs H Ahmad Muaz MM melalui Wakil Kepala Madrasah (Wakamad) Bidang Kesiswaan Muhammad Mulkani SAg, terpaksa harus memulangkan siswa-siswinya setelah melalui koordinasi dengan pihak Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). "Semoga keadaan cepat kembali normal," kata Kamad.
Ditambahkannya, keadaan tersebut merupakan kali kedua untuk semester Ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017 setelah beberapa minggu yang lalu air juga sempat menggenagi halaman madrasah namun tidak sampai masuk ke ruangan jadi aktivitas belajar tetap berlanjut. "Memang pada musim hujan seperti ini Manduba rawan terdampak banjir," ujar Kamad.
Sementara salah satu siswa Manduba yang juga ketua Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) Muhammad Abrar berharap, banjir tidak bertahan lama dan debit air tidak terlalu tinggi sehingga tidak merusak fasilitas-fasilitas di Manduba. "Semoga air tidak terlalu tinggi dan lama menggenangi Manduba," ujar dia.