Sabtu 26 Nov 2016 00:51 WIB

Tim Anies-Sandi Klaim Temukan 104 Ribu Pemilih Siluman

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Ani Nursalikah
 Baliho tiga pasang calon Pilkada DKI Jakarta terpasang di kawasan Tugu Tani, Jakarta, Ahad (20\11).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Baliho tiga pasang calon Pilkada DKI Jakarta terpasang di kawasan Tugu Tani, Jakarta, Ahad (20\11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Tim Pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Mohammad Taufik mengklaim telah menemukan 104.826 calon pemilih bermasalah. Jumlah tersebut telah masuk dalam daftar pemilih sementara (DPS) Pilkada DKI 2017.

Taufik mengatakan, angka tersebut didapat dari hasil penyisiran dan analisis yang dilakukan departemen data Tim Pemenangan Anies-Sandi. Ia meminta KPUD DKI Jakarta segera membereskan hal tersebut sebelum penetapan daftar pemilih tetap 8 Desember.

"Apabila tidak segera diselesaikan, maka nantinya ratusan ribu daftar itu akan menjadi pemilih siluman," kata dia di Jakarta, Jumat (25/11).

Dari 104 ribu data bermasalah, kata dia, terdapat 43.427 pemilih dengan nomor induk kependudukan (NIK) ganda. Bahkan, ada 817 nama mempunyai tiga NIK yang sama.

Selain itu, pimpinan DPRD DKI ini juga mengklaim terdapat 59.713 data pemilih tidak memiliki kartu keluarga (KK). Taufik merasa hal itu aneh, sebab, NIK harusnya bisa keluar kalau ada KK.

Menurutnya, temuan ratusan ribu data bermasalah itu akan berpengaruh pada lancarnya penyelenggaraan Pilkada DKI. Dia berharap KPUD dan tim paslon bersama-sama menyisir DPS yang diklaim bermasalah tersebut. Ia mengaku timnya sudah menyurati KPUD terkait hal tersebut.

"NIK itu memang urusan Dukcapil, tapi verifikasi urusan KPU," ujar dia.

Secara umum, Taufik menambahkan, daftar pemilih bermasalah itu paling banyak berada di kawasan Jakarta Timur. Hingga saat ini, tim data masih melakukan penyisiran. Tak menutup kemungkinan, jumlah tersebut akan bertambah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement