Sabtu 26 Nov 2016 07:50 WIB

Ketinggian Air Bengawan Solo di Hilir Jatim Masuk Siaga Banjir

Air meluap di Sungai Citarum di areal Waduk Saguling, Jawa Barat, Jumat (11/11)
Foto: netizen
Air meluap di Sungai Citarum di areal Waduk Saguling, Jawa Barat, Jumat (11/11)

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO  -- Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, memberlakukan siaga banjir dalam menghadapi meluapnya Bengawan Solo di daerah hilir, Jawa Timur, Sabtu (26/11).

"Ketinggian air Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur, mulai Bojonegoro, Tuban, sampai Lamongan masuk siaga banjir," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Totok, Sabtu.

Bahkan, lanjut dia, ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Jurug, Solo, Jawa Tengah, juga masuk siaga banjir dengan ketinggian mencapai 8 meter (siaga kuning), Jumat (25/11). "Kami belum memperoleh informasi perkembangan posisi ketinggian air Bengawan Solo di Jurug, Solo. Informasinya sekarang sudah mulai turun," ucapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan kenaikan air Bengawan Solo di hulu, Jawa Tengah, juga Ngawi, merupakan pengaruh hujan yang terjadi di daerah setempat mengakibatkan debit air Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur, merangkak naik.

Ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro yang sehari sebelumnya statusnya belum siaga banjir naik dengan cepat hingga mencapai 14,10 meter (siaga kuning), Sabtu pukul 06.00 WIB.

Dalam waktu bersamaan ketinggian air di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer ke arah hulu juga naik menjadi 28,65 meter. "Ketinggian air Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, masih akan terus naik," ucapnya menegaskan.

Sesuai data, lanjut dia, pada waktu bersamaan ketinggian air Bengawan Solo di Babat, Laren, Karanggeneng dan Kuro, Lamongan, masing-masing 7,40 meter (hijau), 5,04 meter (kuning), 3,89 meter (hijau) dan 1,82 meter (hijau).

Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Ngawi, Andik, menambahkan bahwa ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, mulai masuk siaga banjir sejak sehari lalu.

Bahkan, lanjut dia, ketinggian air Bengawan Solo di Ngawi masih cenderung naik karena memperoleh kiriman air dari Kali Sekayu dan Kali Madiun, selain pasokan air dari Solo, Jawa Tengah. "Air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, masih akan terus naik," ucapnya menegaskan.

Pantauan di sejumlah lokasi penyeberangan Bengawan Solo di Kecamatan Kota dan Dander, tidak terpengaruh dengan kenaikan air Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur, yang sudah masuk siaga banjir.

Warga masih tetap memanfaatkan perahu tambang untuk transportasi menyeberang Bengawan Solo, seperti di tambangan Taman Bengawan Solo (TBS) di Desa Ledokwetan, Kelurahan Jetak, di Kecamatan Kota dan tambangan lainnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement