Sabtu 26 Nov 2016 20:24 WIB

Cerita Perjuangan Fidel Castro Bangun Kuba Lepas dari Amerika Serikat

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nur Aini
Fidel Castro
Foto: .
Fidel Castro

REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Pemimpin Kuba, Fidel Castro melebarkan sayapnya setelah lepas dari cengkraman AS pada 1961. Ia mengekapor revolusi ke negara-negara Amerika Latin lain.

Ia melepas pasukan Kuba untuk melawan rezim-rezim yang didukung Barat. Selama berdekade, ia mengirm dokter-dokter Kuba untuk merawat orang miskin. Ia membangun tempat perlindungan bagi pemimpin Black Panther yang diburu AS. Saat itu, ia menjadi sekutu kuat Soviet. Segala dukungan dicurahkan Soviet pada Fidel.

Namun saat blok Soviet runtuh, perdagangan dan subsidi untuk Kuba pun terganggu. Ekonomi negara kecil itu gonjang ganjing. Hingga akhirnya ia berekperimen dengan membuka jalan bagi kapitalis asing dan perusahaan swasta terbatas.

Akhir perang dingin telah membuat ketegangan mereda. Banyak negara-negara Amerika Latin dan Eropa membangun kembali hubungan dengan Kuba. Didukung oleh ledakan pariwisata, ekonomi Kuba berangsur pulih dan Castro pun kembali teguh di pemerintahannya. Castro mundur dari kekuasaan setelah 49 tahun menjabat. Ini menjadi kekuasaan terlama di dunia, selain kerajaan.

Meski ia lolos dari 680 percobaan pembunuhan oleh AS, ia tak bisa lolos dari masalah kesehatan. Ia akhirnya menyerahkan kursi kekuasaan pada saudaranya, Raul Castro, orang yang mengumumkan kepergiannya pada Sabtu (26/11).

Pemerintah Kuba mengumumkan abu Castro akan disebar pada 4 Desember di kota Santiago, tempat ia melahirkan revolusi. "Revolusi bukan lah kasur bertabur bunga mawar. Revolusi adalah perjuangan hingga titik darah penghabisan antara masa depan dan masa lalu," kata Fidel dalam pidatonya di Havana pada 1961, setelah lepas dari AS.

sumber : AP/RT
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement