REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Polisi Myanmar mengaku telah menangkap tiga muslim Sabtu (26/11) ini karena telah menanam bom rakitan sendiri di sekitar Yangon. Mereka tengah diselidiki keterkaitannya dengan teroris di Provinsi Rakhine yang merupakan lokasi minoritas muslim Rohingya ditindas militer.
Dua bom berdaya ledak rendah meledak di dalam kompleks kantor pemerintah daerah Jumat malam kemarin. Ini adalah serangan skala kecil ketiga yang menimpa kawasan komersial yang biasanya damai dalam kurun sepekan terakhir.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini namun insiden itu menyebarkan kekhawatiran di kota terbesar di Myanmar itu. Apalagi biasanya daerah tersebut tidak menjadi sasaran serangan kendati di Myanmar ada beberapa kelompok pemberontak.
Polisi menangkap ketiga muslim itu di pusat kota Yangon di Thingyangyun setelah menanyai seorang perempuan yang berada di situs ledakan. Perempuan ini sendiri tidak diperkarakan.
"Ketiga tersangka sudah ditahan bersama dengan alat pembuat bom. Mereka semua muslim," kata seorang polisi kepada AFP.
Ketiga muslim mengaku telah membuat bahan peledak-bahan peledak itu. Polisi masih menyelidiki apakah ketiganya memiliki kaitan dengan teroris di Rakhine.