REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Tempat hiburan ternama tutup lebih awal diikuti bubarnya para penari serta peminum rum di kota pesisir Havana Jumat malam, saat berita kematian "pemimpin utama" setengah abad Kuba, Fidel Castro mulai tersebar. Berita dan informasi jarang tersebar cepat di Kuba. Pasalnya, hanya beberapa orang yang memiliki gawai atau terhubung ke internet.
Ratusan penduduk yang berkumpul di pesisir "Malecon" tidak langsung sadar bahwa Castro telah wafat di usia 90 tahun. Kumpulan pria dan perempuan muda tampak tengah benyanyi di tepi pantai pada malam hari. Namun, raut mereka terlihat sedih saat mengetahui kematian Castro sebagaimana diumumkan adiknya, Raul Castro via televisi pemerintah.
"Seluruh dunia akan mengenang pria itu," kata seorang penghibur, Duncy Fajardo dekat bangunan terkenal "National Hotel" yang sempat ditempati sastrawan Ernest Hemingway, penyanyi Frank Sinatra, bahkan para mafia sebelum dinasionalisasi pascarevolusi Castro pada 1959. "Ia telah mencapai banyak hal yang tidak dapat dilakukan siapapun," kata Fajardo.
Panggung musik dekat Gato Tuerto, dikenal karena gaya "bolero"-nya juga tutup saat berita wafatnya Fidel Castro mulai tersebar. Wisatawan asal Spanyol, Maite Laza bersama pacarnya, warga Kuba mengatakan mereka dan pengunjung lain diminta pulang. Meski demikian, tak semua orang sedih mendengar berita kematian itu.
Eliecer Avila, pimpinan kelompok oposisi Somos Mas terlihat tengah menyaksikan tayangan televisi, menyiarkan rekaman pertemuan Castro dengan pemimpin negara di dunia, serta aktivitas lainnya, seperti panen tebu. "Saya pikir ini adalah langkah pertama untuk perubahan besar, banyak yang telah menanti hari ini dengan suka cita. Beberapa dari mereka bersulang meminum sampanye, dan lainnya khawatir atas nasibnya. Mayoritas warga Kuba pun merasa bingung atas masa depannya," kata Avila.
Massa bubar jelang tengah malam. Jalanan di Havana tampak lengang karena banyak warga kembali ke rumahnya untuk berduka. Masa berkabung resmi dimulai Sabtu dan akan berlangsung selama sembilan hari, kata pemerintah. Bendera akan dikibarkan setengah tiang, semua acara dan konser publik dibatalkan.
Jasad Castro akan dikremasi dan abunya disebar ke seluruh Kuba sampai upacara pemakamannya berlangsung pada 4 Desember. "Banyak warga telah mempersiapkan diri mendengar kabar ini, tetapi bukan berita kematian Panglima Fidel," kata penduduk Havana, Rosario.