Ahad 27 Nov 2016 08:18 WIB

Indonesia Sampaikan Bela Sungkawa Meninggalnya Fidel Castro

Halaman pertama koran yang baru dicetak menunjukkan berita tentang meninggalnya pemimpin Kuba Fidel Castro, di Ciudad Juarez, Meksiko, (27/11).
Foto: Reuters
Halaman pertama koran yang baru dicetak menunjukkan berita tentang meninggalnya pemimpin Kuba Fidel Castro, di Ciudad Juarez, Meksiko, (27/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan belasungkawa kepada pemerintah dan rakyat Kuba atas meninggalnya mantan Presiden Fidel Castro pada Sabtu (26/11).

"Semoga beliau diberikan kedamaian," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir di Jakarta, Ahad (27/11).

Jubir Kemlu melalui pernyataan pers menyampaikan bahwa Bangsa Indonesia berdoa agar mendiang Fidel Castro beristirahat dengan damai dan rakyat Kuba diberikan ketabahan atas kepergiannya.

Pemimpin revolusioner Kuba Fidel Castro meninggal dunia pada usia 90 tahun setelah kondisi kesehatannya terus menurun sejak 2006 karena penyakit usus kronik yang dideritanya. Hubungan diplomatik Indonesia dan Kuba dimulai pada 22 Januari 1960, dan diikuti pembukaan Kedutaan Besar RI di Havana pada 1963.

Kerja sama RI-Kuba telah berlangsung dengan baik dalam berbagai forum bilateral maupun multilateral, khususnya kerja sama Selatan-Selatan. Fidel Castro mengambil alih kekuasaan melalui revolusi pada 1959 dan memimpin Kuba selama 49 tahun dengan perpaduan kharisma dan tangan besi.

Castro menjadi tokoh sentral saat Perang Dingin dan banyak dikagumi negara-negara berpaham kiri karena kepemimpinannya yang mentransformasi Kuba dan resistensinya pada Amerika Serikat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement