Ahad 27 Nov 2016 12:38 WIB

BPBD Yogya Siapkan 9 EWS di 3 Sungai Besar

Rep: Yulianingsih/ Red: Hazliansyah
Aliran sungai Kali Code, dibawah jembatan Kleringan, jalan Abu Bakar Ali, Yogyakarta.
Foto: Republika/Nico Kurnia Jati
Aliran sungai Kali Code, dibawah jembatan Kleringan, jalan Abu Bakar Ali, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta memastikan sembilan alat early warning system (EWS) di tiga sungai besar yang membelah Yogyakarta berfungsi dengan baik. Sembilan alat EWS ini akan memberikan peringatan dini jika terjadi bencana banjir di sekitar bantaran sungai di Yogya.

"Sembilan titik (EWS) kita pastikan sudah berfungsi baik," ujar Kepala BPBD Kota Yogyakarta, Agus Winarta, Ahad (27/11).

Pemeriksaan EWS di sungai Code, Winongo dan Gadjah Wong dilakukan menyusul adanya peringatan dari Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta jika sepekan ke depan intensitas hujan di wilayah Yogyakarta dan sekitar akan meningkat.

"Kesiagaan diwilayah juga sudah dilakukan melalui Kampung Tanggung Bencana," ujarnya.

Menurutnya, masyarakat wilayah bantaran sungai juga sudah diminta meningkatkan kewaspadaan.

Koordinator Stasiun Klimatologi BMKG  Yogyakarta, Djoko Budiyono mengatakan, intensitas hujan di wilayah Yogyakarta akan meningkat sepekan ke depan. Intensitas hujan akan mencapai puncaknya pada Januari mendatang.  

Tingginya intensitas hujan ini menurutnya disebabkan peningkatan suhu permukaan laut di perairan Selatan Jawa sebesar 1,5-2 derajat celsius dari kondisi normal.

"Kandungan uap air di atas wilayah DIY relatif lembab, hal ini yang membuat banyak awan di wilayah DIY," ujarnya.

Menurutnya, intensitas hujan sepekan ke depan akan mencapai  di atas 50 mm perhari disertai petir dan angin kencang dengan kecepatan di atas 45 km/ja. Tinggi gelombang laut 2,5-4 meter masih berpeluang terjadi di Perairan Selatan Yogyakarta.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement