Ahad 27 Nov 2016 12:50 WIB

Mendes Klaim Dana Desa Beri Dampak Signifikan Bagi Desa

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Eko Sandjojo, saat meninjau langsung penggunaan dana desa yang dimanfaatkan untuk infrastruktur  di Desa Pabentengang.
Foto: Kemendesa
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Eko Sandjojo, saat meninjau langsung penggunaan dana desa yang dimanfaatkan untuk infrastruktur di Desa Pabentengang.

REPUBLIKA.CO.ID, MAROS -- Dana desa dinilai sudah memberikan dampak yang signifikan terhadap kemajuan desa. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo mengatakan dana desa sudah dimanfaatkan untuk badan usaha desa (BUMDesa), infrastruktur desa, hingga wisata desa.

“Bahkan ada desa yang kantor desanya lebih bagus dari kantor kecamatan, karena sudah bisa memunyai pendapatan sendiri dari dibukanya badan usaha yang dikelola oleh masyarakat," ujar dia Sabtu, (26/11) melalui siaran pers.

Hal itu disampaikan sebelum kedatangan Presiden Joko Widodo yang akan memantau  langsung pemanfaatan dana desa di Desa Pabentengang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/11). Dikatakan Menteri Desa, kedatangan Presiden Joko Widodo untuk memastikan manfaat langsung dari dana desa. Karena, rencananya dana desa akan terus dinaikkan setiap tahunnya.

“Saat rapat terbatas, Presiden Joko Widodo sudah menyatakan bahwa Program Dana Desa ternyata berdampak luar biasa bagi masyarakat desa. Pembangunan infrastruktur dari dana desa sangat membantu. Bahkan sudah terlihat hasil manfaatnya bagi ekonomi di perdesaan,” ujar Eko.

Melihat manfaat tersebut, kata Eko, dana desa yang pada tahun 2016 sebesar Rp 46 triliun, tahun 2017 akan dinaikan menjadi Rp 60 triliun. Pada tahun 2018 akan ditambah lagi kisaran Rp 120 triliun. “Ini angka kenaikan yang cukup besar dan sudah pasti hasilnya untuk pengembangan dan ekonomi desa juga cukup menjadi desa yang lebih maju lagi,” ujarnya.

Satu hari sebelum kedatangan Presiden Joko Widodo, Menteri Desa menyambangi kesiapan masyarakat Desa Pabentengang. Menyambangi kantor desa, bertemu dengan pengurus BUMDesa, dan masyarakat setempat, hingga berdialog dengan para pekerja yang sedang membangun dan memperbaiki drainase desa.

Desa itu mendapat dana desa dari APBN sebesar Rp 667 juta, sedangkan Alokasi Dana Desa (ADD) dari APBD Maros tahun 2016 sebesar Rp1,06 Miliar. Jumlah ini untuk dana desa peruntukkannya yakni pembangunan atau perbaikan drainase, jalan lorong dan perintisan jalan.  Menteri Eko mengatakan, BUMDesa yang dikelola masyarakat cukup baik.  

“BUMDesa di sini (Pabentengang) berhasil membangun bak air yang peruntukannya bagi masyarakat,” ujarnya.

Dari penampungan air itu, dapat memenuhi sedikitnya 800 KK di Pabbentengan  yang selama ini kerap kesulitan air bersih. Ternyata, kata Menteri Desa, air di sekitar masyarakat tersebut air tanah yang asin. “Tapi dari penampungan bak air itu yang dibangun dari dana desa, adalah air bersih,” ujarnya.

Untuk program prioritas nanti, Menteri Desa mengatakan, embung atau sarana penampungan air hujan wajib ada untuk keperluan pengairan desa.  Selain embung, juga harus ada BUMDesa. Embung desa itu, kata dia, memberikan banyak manfaat bagi kemajuan desa.  Pembangunan embung bukan menjadi persoalan yang sulit bagi desa dan diharapkan dapat dimanfaatkan bagi kemajuan ekonomi masyarakat desa.

"Embung itu kan bisa buat irigasi, perikanan, sektor pariwisata juga bisa. Dibuatkan tempat pemancingan, tempat-tempat makan,  dan lainnya. Sehingga benar-benar adanya embung, pendapatan masyarakat di sektor pertanian khususnya, bisa menjadi dua kali lipat," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement