Ahad 27 Nov 2016 13:23 WIB

Masaji Sempat Ingin Jadi Polisi

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Hazliansyah
Masaji Wijayanto Pemeran film
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Masaji Wijayanto Pemeran film

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelum terjun ke dunia hiburan, aktor Masaji Wijayanto sempat berkeinginan menjadi seorang polisi. Menurut dia, polisi merupakan sosok gagah dan ganteng, apalagi saat membawa motor besar di jalan.

"Jadi awalnya saat SMP cita-cita Aji mau jadi pilot. Terus berubah saat lihat kakak-kakak kelas yang jadi polisi. Kelihatannya gagah," ujar pemeran Yudi dalam Film "Ketika Mas Gagah Pergi" ini.

Namun sayangnya, keinginan pria yang biasa dipanggil Aji ini tak bisa dicapai. Orang tua Aji tak mendukungnya karena alasan keamanan.

Terlebih lagi saat Polisi harus berhadapan dengan demonstrasi atau kriminalitas. Orang tua Aji khawatir dirinya akan terluka jika terjun dalam dunia tersebut.

Karena alasan itu, Aji pun mencoba merambah dunia hiburan yang bermula dari pemenang sampul majalah pada 2012. Berbagai audisi dia ikuti termasuk saat mengikuti penyisihan sebagai pemeran dalam film "Ketika Mas Gagah Pergi".

Aji mengaku sempat kesulitan dalam mendalami karakter Yudi dalam film itu. Tidak hanya berbeda dengan karakter aslinya, tapi juga skrip yang ditawarkan. Menurut dia, skrip yang diberikan cukup banyak dan membuatnya harus ekstra kerja.

"Tapi itu semua bisa dihadapi, hingga akhirnya dapat sukses sekarang," kata pria yang memiliki hobi main gim ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement