REPUBLIKA.CO.ID, PARIS – Pejawat Perdana Menteri Prancis, Alain Juppe mengakui kekalahannya dalam pemilihan presiden putaran pertama. Dia mengucapkan selamat kepada lawannya, Francois Fillon.
"Saya menyelesaikan kampanye ini ketika aku memulainya, sebagai orang bebas yang tidak kompromi mengenai siapa yang dia atau apa yang dia pikir," katanya di Paris, Senin (28/11).
Menurut informasi dari The Guardian, sang mantan Perdana Menteri itu telah lama dianggap favorit untuk menjadi pilihan utama. Akan tetapi setelah konsesi hasil pemilihan pada Ahad (27/11) waktu setempat berlangsung, hasilnya menunjukkan bahwa dia hanya memperoleh suara sebanyak 32 persen.
Sementara itu sang lawan, Fillion, memperoleh suara telak yaitu 68 persen.
Setelah kekalahannya, Juppe menyerukan persatuan dan meminta pendukungnya untuk tetap tenang. Politikus dari Partai Republik itu pada kampanyenya sempat menuduh Fillon sebagai sosok anti-imigran dan anti-Islam paling kanan.