Senin 28 Nov 2016 12:08 WIB

Jepang Butuh 20 Triliun Yen untuk PemulihanTragedi Fukushima

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Bekas pembangkit nuklir Fukushima di Jepang.
Foto: Yoru Yamanaka/AFP
Bekas pembangkit nuklir Fukushima di Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Menteri Perdagangan Jepang Hiroshike Seko mengatakan Jepang harus merogoh kocek hingga 20 triliun yen untuk biaya pemulihan bencana yang terjadi di Fukushima, 2011 silam. Angka ini naik dua kali lipat dari estimasi sebelumnya sebesar 11 triliun yen.

Seko mengatakan dana ini naik mengingat adanya kenaikan biaya untuk kompensasi kerugian dan melakukan dekontaminasi lingkungan. Seko mengatakan dana untuk kompensasi naik menjadi 8 triliun yen dibandingkan sebelumnya 5,4 triliun yen. Sedangkan untuk dekontaminasi sebelumnya diperkirakan mencapai 2,5 triliun yen menjadi 4 hingga 5 triliun yen.

Dikutip dari Reuters, Jepang harus menambah biaya untuk pemulihan bencana nuklir yang terjadi pada 2011 ini karena tingginya harga kompensasi saat ini. Sebelumnya menteri perdagangan Jepang memprediksi biaya pemulihan hanya mencapai 11 triliun yen.

"Biaya untuk fasilitas penyimpanan sementara tetap stabil, dan dekomisioning akan naik beberapa triliun yen," kata Seko, Senin (28/11).

Sebelumnya gemba bumi terjadi di Fukushima Jepang pada 11 Maret 2011 silam. Gempa berkekuatan 9 SR ini membuat proyek nuklir Jepang yang berada di Fukushima harus hancur dan menyebabkan proyek mengalami kerugian. Beberapa korban dinyatakan meninggal akibat terkena tsunami.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement