Senin 28 Nov 2016 13:05 WIB

Napas Panjang Palestina Merdeka di Kanvas Pelukis Indonesia

Lomba lukis yang digelar Adara Relief International (Adara)  dalam rangka menyambut Hari Solidaritas Internasional bersama rakyat Palestina, yang di Indonesia dikenal dengan Palestine Solidarity Day (PSD), yang jatuh pada Selasa, 29 Nopember 2016.
Foto: dok. Adara Relief International
Lomba lukis yang digelar Adara Relief International (Adara) dalam rangka menyambut Hari Solidaritas Internasional bersama rakyat Palestina, yang di Indonesia dikenal dengan Palestine Solidarity Day (PSD), yang jatuh pada Selasa, 29 Nopember 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah terik matahari yang menyengat udara di utara Jakarta, tepatnya di Pasar Seni Ancol, seolah menjadi saksi bersama goresan tinta di atas kanvas para seniman yang tergabung dalam Forum Seniman Pasar Seni Ancol, dalam satu asa Kemerdekaan Palestina.

 

Lomba lukis yang digelar Adara Relief International (Adara) ini, dalam rangka menyambut International Day of Solidarity with the Palestinian People atau Hari Solidaritas Internasional bersama rakyat Palestina. "di Indonesia, dikenal dengan Palestine Solidarity Day (PSD), yang jatuh pada Selasa, 29 Nopember," kata Ketua Adara Nurjanah Hulwani, di Kantor Adara, Mampang, Jakarta Selatan, akhir pekan.

 

Para seniman lukis ini, sudah mengawalinya pada awal Nopember 2016 berupa sketsa. Kemudian pada Ahad (20/11) lalu adalah puncaknya para seniman lukis ini menyelesaikan lukisannya.

 

“Ini adalah bentuk ungkapan cinta, waktu yang panjang dalam proses melukisnya, seolah menandakan perlunya napas panjang dalam membantu kemerdekaan Palestina,” tutur perempuan aktivis kemanusiaan Indonesia ini seperti disampaikan kepada Republika.co.id, hari ini.

 

Lebih jauh, Nurjanah menyampaikan, lomba lukis yang dihadiri 20 orang seniman lukis ini berlangsung dengan penuh suasana keakraban dan persaudaraan. Adara pun menghadirkan dua orang juri, yaitu para dosen Institut Kesenian Jakarta, Bapak Aru dan Bapak Aji.

 

Salah seorang seniman lukis yang mengikuti lomba ini sempat berkaca-kaca, di acara puncak lomba lukis dalam menyambut PSD 2016 ini. Seniman tersebut mengungkapkan, rasa haru dapat berbuat untuk Palestina walaupun baru sebatas melukis. “Perasaan haru para seniman lukis ini juga adalah bentuk ungkapan cinta,” imbuh Nurjanah.

 

Dalam lomba lukis ini, juara Pertama diberikan kepada Deni Bojong dengan mengambil tema 'Hiduplah dengan Merdeka, Palestina'. Kemudian, juara Kedua disematkan kepada Nasimin dengan tema 'Do'a Untuk Bangsa dan Agamaku'. Terakhir, juara Ketiga, dinobatkan kepada Nazili yang mengambil tema 'Kemerdekaan Yang Terbelenggu'.

 

Panas terik, kanvas, tinta dan liukan jemari tangan, adalah bukti cinta, untuk merdekanya Palestina, meskipun panjang, ianya akan datang segera, dengan izin Yang Maha Kuasa, Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement