Senin 28 Nov 2016 13:39 WIB

Solmet Penuhi Panggilan Polisi Soal Orasi Fahri Hamzah

Rep: Muhyiddin/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekelompok masyarakat yang tergabung dalam Solidaritas Merah Putih (Solmet) memenuhi panggilan Polda Metro Jaya pada Senin, (28/11). Mereka dipanggil atas laporannya yang ditujukan pada Wakil Ketua DPR dari Fraksi PKS Fahri Hamzah yang diduga melakukan penghasutan dalam aksi damai 4 November.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, sekelompok relawan Solmed tersebut datang sekitar pukul 11.45 WIB. Mereka langsung masuk menuju gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum, Polda Metro Jaya.

"Ini panggilan pertama kami, sebagai saksi pelapor, atas terlapor pak Fahri karena menghasut pendemo pada 4 November di depan masa aksi," ujar Ketua Umum Solidaritas Merah Putih, Silfester Matutina kepada wartawan, Senin (28/11).

Silfester menambahkan sudah menyiapkan dua saksi diantaranya, dirinya sebagai saksi pelapor, dan satu saksi yang berada dilokasi kejadian ketika demo 4 November lalu. "Kami ada dua saksi yang akan dimintai keterangan penyidik, ada bapak TriJahja Budi, saksi yang berada di lokasi melihat langsung orasi pak Fahri dan saya sebagai saksi pelapor," ujar Silfester.

Seperti diketahui, sebelumnya sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan Solmet melaporkan Fahri Hamzah ke Polda Metro Jaya, pada Jumat (11/10). Laporan tersebit bernomor LP/5541/XI/2016/PMJ/Ditreskrimum tanggal 11 November 2016, Pasal 160 KUHP tentang penghasutan.

"Jadi dalam orasinya 4 November itu Fahri mencoba untuk melengserkan Presiden Joko Widodo di depan para massa aksi, ini yang menurut kami menimbulkan kekacauan terhadap pemerintahan dan stabilitas negara juga sangat terganggu," ujar Silfester saat itu.

"Dia (Fahri) memfitnah, menghasut massa (pendemo) yang mengakibatkan anarkis demo 4 November. Dia mengatakan Jokowi tidak memberikan rasa nyaman kepada hati umat Islam," kata Silfester.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement