REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengatakan, perguruan tinggi dapat menjadi laboratorium pendidikan politik rakyat melalui kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Bahkan bisa menjadi sumber kader bagi partai politik untuk ditempatkan di posisi-posisi strategis di bidang politik.
"Peran partai politik dalam membangun bangsa dan negara bisa lewat parlemen dan pemerintahan. Partai politik terlibat dalam penyusunan kebijakan kenegaraan dan pembangunan untuk kemakmuran dan kesejahteraan, termasuk pendidikan untuk rakyat," kata dia di Kampus Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Senin (28/11).
Pada kesempatan itu, Novanto diundang ke kampus yang dijuluki The Green Islamic Campus untuk menyampaikan kuliah umum dengan tema "Sinergitas Penguatan Peran Partai Politik dan Perguruan Tinggi dalam Melakukan Pendidikan Politik bagi Masyarakat".
Dalam paparannya dia menjelaskan, untuk membangun national and caracter building di kalangan generasi muda, khususnya para mahasiswa, sangat penting adanya pendidikan politik. "Sebagai calon pemimpin masa depan, mahasiswa akan mendapat pengetahuan tentang wawasan kebangsaan, pentingnya menjaga kebhinnekaan, sistem politik dan ketatanegaraan, serta bagaimana memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat," kata dia.
Sementara, dalam sambutannya Rektor Unmuh, Dr Bulkani, MPd menaruh harapan adanya kerja sama dengan partai politik, khususnya Golkar dalam membina mahasiswa menjadi generasi yang tangguh, berintegritas dan profesional. Sosialisasi pokitik di kalangan mahasiswa juga sangat penting agar mereka tidak terkungkung seperti kodok dalam tempurung sehingga lupa akan tugasnya sebagai calon intelektual yang harus peka terhadap persoalan masyarakat.
Di bagian akhir uraiannya, Novanto menyuntikkan motivasi kepada mahasiswa dengan menceritakan pengalaman masa mudanya yang hidupnya susah dan penuh tantangan. Namun dengan kerja keras yang tidak kenal lelah, tekun dan rajin akhirnya satu demi satu keberhasilan itu datang.
Mulai sebagai pengusaha hingga akhirnya sukses sebagai politisi andal. Karena itu mahasiswa tidak boleh berkecil hati walaupun kuliah sambil bekerja, karena itu juga pernah saya lakukan.
"Jangan minder, semua bisa kalau kita punya kemauan dan kerja keras, saya waktu muda dulu susah sekali, sempat jadi supir, tukang beras. Tapi karena saya punya kemauan yang kuat untuk maju akhirnya saya jadi pengusaha, kemudian masuk ke partai, jadi anggota DPR, jadi Ketua DPR dan sekarang jadi Ketua Umum Partai Golkar".