Selasa 29 Nov 2016 11:51 WIB

Lagi, Masjid di AS Terima Surat Bernada Kebencian

Rep: Marniati/ Red: Agus Yulianto
Masjid di Amerika
Foto: Onislam.net
Masjid di Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, AMERIKA SERIKAT -- Sedikitnya empat masjid menerima surat bernada kebencian anti-Muslim. Surat yang ditulis tangan ini mengancam untuk melakukan genosiada terhadap umat Islam di California dan Georgia. Surat ini menambah gelombang kejahatan anti Islam dan ancaman terhadap komunitas Islam di seluruh Amerika Serikat.

Dilansir dari yahoo.com, Selasa (29/11), sejak kemenangan Trump beberapa waktu lalu, komunitas Muslim telah menerima laporan terkait aksi kekerasan anti Islam. Baik yang menargetkan orang atau tempat ibadah. Para pemimpin Muslim mengatakan, masjid lain mungkin juga menerima surat ancaman. Penyerangan terhadap Muslim baru-baru ini menandakan akan dimulainya era baru Islamofobia di AS

Surat bernada kebencian ini berisi peringatan bahwa Trump akan melakukan hal yang sama seperti Hitler lakukan terhadap  orang-orang Yahudi. Trump akan membersihkan Amerika dan meminta umat Islam untuk berkemas dan meninggalkan negara.

Di San Jose, sebuah surat yang dikirmkan ke Evergreen Islamic Center menyatakan umat Islam ‘Children of Satan’. Ia menggambarkan umat Islam sebagai umat yang keji.

Di paragraf terakhir surat terdapat pesan yang berbunyi ‘Ini adalah waktu yang tepat untuk patriot Amerika. Hidup Presiden Trump dan Tuhan memberkati U.S.A."

Ketua Dewan Islamic Center Evergreen, Yazadi Faisal mengaku, bingung dengan isi surat bernada kebencian tersebut. Namun, dia mengaku, tidak terkejut mengingat serangan seperti ini menjadi perhatian khususus pascapemilu AS.

Yazadi meminta, umat Islam tetap waspada dan berhati-hati  dengan setiap tindakan yang mencurigakan. Apalgi jika mengarah kepada kekerasan. Terkait insiden ini, Yazadi belum berencana untuk menambah keamanan masjid.

Komunitas muslim setempat telah melaporkan surat bernada kebencian tersebut kepada otoritas terkait. Mereka meminta adanya penyelidikan dan penegakan hukum.

Direktur Eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), Zahra Billoo mengatakan, para pemimpin politik dan agama perlu mengeluarkan pernyataan terkait tindakan Islamofobia yang terjadi di seluruh negeri. Dia mendesak, otoritas penegak hukum setempat untuk bekerja sama dengan pemimpin komunitas Muslim dalam memastikan keselamatan semua rumah ibadah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement