Selasa 29 Nov 2016 15:59 WIB

50 Persen Petugas Pemadam Kebakaran Bandung Berusia Senja

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ani Nursalikah
Petugas pemadam kebakaran. Ilustrasi
Foto: .
Petugas pemadam kebakaran. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Kota Bandung memiliki beberapa kendala dalam menjalankan tugasnya. Menurut Sekretaris Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Kota Bandung, Rachmat Hidayat, saat ini dinasnya masih cukup banyak kekurangan sumber daya manusia (SDM).

Jumlah karyawan pemadam kebakaran (Damkar) sebanyak 192 orang. Padahal, kata Rachmat, idealnya berdasarkan rumus hitungan pemerintah pusat, setiap 30 ribu penduduk warga harus dilayani satu unit mobil Damkar. Melihat, jumlah warga Kota Bandung, harusnya membutuhkan 50 unit mobil Damkar dengan 350 orang petugas.

"Jadi, masih kurang cukup banyak, harusnya 350 orang, ini hanya 129 orang," ujar Rachmat kepada wartawan, Selasa (29/11).

Menurut Rachmat, selain dari sisi jumlah kurang, usia petugas Damkar juga saat ini sudah banyak yang senja. Petugas yang berusia di atas 40 tahun hampir di atas 50 persen.

"Jadi, kami perlu yang enerjik. Terkait kekurangan SDM ini, kami sudah seringkali menyampaikan ke BKD," katanya.

Untuk menyiasati kekurangan petugas Damkar, dinasnya gencar merekrut relawan kebakaran sejak 2012. Saat ini, sudah dilantik 15 orang per kelurahan dari 151 kelurahan yang ada di Kota Bandung. Jadi, jumlah relawan yang ada saat ini mencapai 2.251 orang. Dari jumlah tersebut yang sudah diberi pelatihan sebanyak 1.250 orang tersebar di semua kelurahan.

Tugas relawan, kata dia, membantu pemadam dan membuka jalur masuk petugas. Jadi, mereka tetap bukan sebagai petugas pemadam kebakaran hanya membantu petugas.

"Relawan ini, bertugas awal saja kalau ada kejadian kecil. Mereka, bisa menanggulangi dulu dengan alat api ringan," katanya.

Kendala lain yang dihadapi Damkar, kata dia, saat ini banyak hidran air yang tak berfungsi di Kota Bandung. Memang, secara kepemilikan hidran ini dimiliki oleh PDAM Kota Bandung. Jumlah hidran di Kota Bandung, sebenarnya ada 260 titik tersebar di Kota Bandung. Namun, yang aktif hanya tiga titik, di antaranya, di depan SMP 22 Jalan Supratman, di Cikapayang-Dago, dan dekat POM  bensin Ahmad Yani.

"Ketiga hidran itu, cukup bagus. Di Buah Batu ada hidran tapi tak berfungsi karena tertutup jalan," katanya.

Selain di Buah Batu, kata dia, di daerah Ujung Berung ada hidran tapi airnya kecil. Jadi, biasanya kalau ada kebakaran di Bandung Timur, lebih memilih menggunakan hidran di Supratman dari pada di Ujung Berung harus menunggu air.

Selain mengandalkan air hidran, kata dia, untuk menyiasati kekurangan air, Damkar pun tak selalu menggunakan air hidran. Namun, memanfaatkan air baku di sungai-sungai.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement