REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta terus mengeluarkan kebijakan terbarunya di bidang pendidikan. Kali ini, pelajar SD dan SMP diharuskan mendapingi orang tuanya bekerja. Kegiatan ini, berlaku dua kali dalam sebulan. Tepatnya, setiap Hari Selasa.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, setiap Selasa mereka tidak belajar di sekolah. Melainkan, ikut orang tuanya bekerja. Misalnya, ikut ke sawah, ke pabrik atau ke kantor. Kegiatan ini, guna mengaplikasikan peraturan bupati (Perbup) mengenai Pendidikan Berkarakter.
"Dalam sebulan, dua kali mereka ikut orang tua bekerja. Yakni, setiap Selasa," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Selasa (29/11).
Selain mengaplikasikan pendidikan berkarakter, kegiatan ini juga untuk meningkatkan hubungan emosional antara orang tua dan anaknya. Selain itu, mengajarkan sejak dini kepada anak, mengenai proses mencari uang. Anak-anak itu diharapkan tidak berjiwa konsumtif. Sebab, mencari uang itu sangat sulit.
Untuk mengawasinya, lanjut Dedi, para guru turut memantau anak didiknya. Apakah mereka benar-benar membantu orang tuanya atau tidak. Lalu, ada buku kendali yang harus ditandatangani oleh orang tua.
"Kami juga, berharap orang tua turut mempraktikan kejujuran. Jangan sampai anak-anaknya disuruh bohong oleh orang tuanya," ujar Dedi.
Sementara itu, Ika Nurhasanah (11 tahun) pelajar SDN 1 Sukatani, mengatakan, hari ini dirinya ikut ayahnya membuat tape singkong khas Bendul, Sukatani. Sebelum kebijakan ini digulirkan, Ika sering membantu ayahnya itu. Seperti, mengupas kulit singkong, membersihkannya sampai merebusnya.
"Saya kasihan ke Bapak, makanya sering membantu," ujar dia.