REPUBLIKA.CO.ID, ALJIER -- Aljazair pada Senin (28/11) mengatakan campur tangan asing di Libya menghambat upaya pemulihan krisis politik. Saat masih terus berlangsung penyelesaian damai bagi krisis lima-tahun di sana.
"Posisi Aljazair masih sama sejak meletusnya krisis di Libya dan kami telah mengatakan bahwa tak ada pilihan lain kecuali penyelesaian politik," kata Menteri Luar Negeri Aljazair Urusan Maghribi, Uni Afrika dan Liga Arab, Abdelkader Messahel, di sisi forum kontra-terorisme internasional di Aljier, Selasa (29/11) malam.
Libya telah dilanda perang saudara setelah penggulingan pemimpin Libya Muammar Gaddafi pada 2011. Ambruknya rejim lama di sana mengubah negeri itu jadi ajang tempur berbagai kelompok bersenjata, termasuk pelaku teror.
Sebagian kelompok Libya mencapai kesepakatan perdmaian yang rapuh setelah pembicaraan yang ditaja PBB diselenggarakan di Kota Pelancongan Marokko, Shkirat, pada Desembr 2015.