REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perhutani bekerja sama dengan perusahaan swasta memperbaiki kawasan hutan yang rusak di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Total lahan yang rusak di Garut mencapai luas 1.073 hektare.
"282 hektare sudah kita perbaiki dengan melakukan penanaman pohon," kata Administratur Perhutani KPH Garut, Dede Mulyana usai penanaman pohon bersama PT Arkana Marindo dan PT Multi Marmer Alam di kawasan hutan Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Selasa (29/11).
Ia menuturkan secara bertahap lembaganya baru memperbaiki hutan dengan menanam pohon seluas 282 hektare, lalu ditambah penanaman oleh PT Arkana Marindo dan PT Multi Marmer Alam seluas 6 hektare. Sementara luas lahan hutan yang belum diperbaiki, kata dia, tercatat seluas 785 hektare yang perlu diperbaiki agar kawasannya dapat kembali hijau.
"Jadi sisanya 700-an hektare lagi hutan yang nantinya akan kita tanam juga oleh kami secara swadaya maupun pihak luar," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya sedang mengusulkan anggaran untuk penanaman pohon di kawasan hutan Garut tahun 2017. Selain itu, lanjut dia, Perhutani terus mengajak perusahaan mitra Perhutani untuk sama-sama memperbaiki lingkungan dengan melakukan penanaman pohon.
"Kami juga mengarahkan CSR perusahaan mitra kami untuk dialokasikan ke Garut, melakukan penanaman pohon," katanya.
Ia berharap banyak masyarakat juga perusahaan untuk ikut membantu program penghijauan kawasan hutan di Garut. "Kami mengajak untuk menjaga dan menanam pohon, sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan," katanya.