REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Seorang karyawan yang bekerja untuk Badan Intelijen Jerman (BfV) ditangkap. Hal itu dilakukan setelah ia dilaporkan membuat sejumlah pernyataan terkait Islam dan menyebarkan informasi internal lembaga tersebut.
Sebelumnya, sebuah surat kabar di Jerman Die Welt juga menulis karyawan pria itu diduga merencanakan serangan bom di kantor BfV. Namun, lembaga intelijen itu mengatakan tak ada bukti terkait ancaman serangan.
"Pria itu membuat pernyataan terkait Islam di internet dengan menggunakan nama samaran dan mengungkap materi internal lembaga kami," ujar pernyataan dari juru bicara BfV, Selasa (29/11).
BfV tidak menyebutkan secara rinci tersangka bekerja dengan jabatan apa di lembaga itu. Namun, beberapa informasi yang ada mengatakan pria itu direkrut untuk mengamati situasi Islam di Jerman.
Aktivitas tersangka yang dianggap membahayakan terlihat oleh seorang informan BfV. Selain itu, ia juga diketahui tak memilki pengetahuan apa pun tentang Islam, demikian juga dengan keluarganya.