REPUBLIKA.CO.ID, TABALONG -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tabalong bekerja sama dengan PT Adaro Indonesia menggelar pelatihan khatib dan kajian keagamaan. Kegiatan ini diikuti 25 peserta bertempat di Aula MUI Tabalong.
Perwakilan PT Adaro Indonesia Fajriannor mengatakan, pelatihan Khatib merupakan wujud kerja sama dan dukungan perusahaan Adaro terhadap program lembaga pemerintahan maupun non pemerintahan dalam rangka membangun manusia seutuhnya. "Dengan menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) pihak perusahaan akan senantiasa siap berkontribusi aktif mendukung pembangunan manusia dibidang sosial, budaya dan agama tersebut," ujarnya dihadapan peserta yang merupakan khatib di wilayah sekitaran PT Adaro Indonesia.
Ketua MUI Tabalong KH Rasyidi Amin Lc yang hadirkan dikesempatan tersebut menyempatkan diri menyampaikan materi terkait dakwah. Menurutnya, khutbah Jumat merupakan salah satu media strategis dalam penyampaian dakwah ke masyarakat. "Momentum tersebut mau tak mau mendorong masyarakat Muslim secara sadar pasti akan datang berbondong-bondong ke masjid," ujarnya.
KH Rasyidi sangat menyayangkan, jika khutbah Jumat tidak dijadikan sebagai media membangun karakter bangsa. "Khutbah Jumat sarana dakwah untuk memotivasi kebaikan dan keteladanan dikalangan masyarakat," ucap Rasyidi
KH Rasyidi juga menekankan tentang rukun ataupun syarat yang menjadi ketentuan dan harus dipahami pengkhutbah. Selain sebagai panutan, sosok pengkhutbah dituntut harus menguasai keilmuan agama, kefasihan dalam membaca Alquran. "Yang utama adab sebagai ulama yang harus tercermin dalam perilaku sehari-hari," ucapnya.
Salah satu Pengurus MUI Tabalong yang juga merupakan staf fungsional pada Kementerian Agama (Kemenag) Tabalong H Akhmad Surkati MSi mengungkapkan, lembaga MUI mempunyai peta dakwah guna menyinergikan penyelenggaraan dakwah dari berbagai ormas Islam yang ada di Indonesia. Kata dia, peta dakwah merupakan kumpulan data-data dan informasi soal umat Islam di suatu wilayah.
Nantinya, hasil data itu akan berguna dalam merumuskan strategi dakwah yang tepat. Sebab pihaknya mengakui masing-masing wilayah mesti didekati lewat metode dakwah yang berbeda. "Di sinilah letak peta dakwah tersebut," ujarnya Surkati.
Pelatihan khatib dan kajian keagamaan dilaksanakan sebanyak dua angkatan. Angkatan II kembali akan dilaksanakan di Aula Kantor Kecamatan Muara Harus pada 30 November ini.